In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ketika engkau mendapati tidak ada seorangpun selain Allohu Ta'ala bersamamu, maka ketahuilah bahwasanya Allohu Ta'ala sudah lebih dari cukup dibandingkan segalanya.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ikhlas adalah tidak merasa telah berbuat ikhlas. Barangsiapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutuhkan keikhlasan lagi.." (As-Suusiy)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhainya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam syurga-Ku.." (Al-Fajr : 27-30)

Recent Posts

Jumat, 22 Juni 2012

HSC : Balanced Nutrition

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

Seperti biasa, kita mulai dengan berdo’a dulu ya..^^

BALANCED NUTRITION
Based on slide Ibu BJ. Istiti Kandarina
Referensi : Introduction to Nutrition by Henrietta F
-nafsa-

Langsung saja ya. Pada catatan kuliah kali ini kita akan membahas hubungan antara nutrisi yang seimbang dengan kesehatan serta rumusan yang tepat untuk nutrisi seimbang. Cayoo!

Seperti kita ketahui, bahwasanya nutrisi yang seimbang sangatlah berpengaruh pada kehidupan seseorang. Seimbang disini dalam artian tidak berlebihan tidak pula kekurangan. Banyak sekali hal yang akan terjadi apabila seseorang tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang dalam hidupnya. Sebagai contoh ya, seorang bayi yang sejak dalam kandungan tidak mendapat nutrisi yang mencukupi, maka ia aka terlahir sebagai Low Baby Weight. Ketika ia dalam masa kanak-kanak juga tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang, maka ia akan menjadi anak yang kurang gizi alias stunted, dan apabila kondisi ini terus berlangsung hingga ia remaja maka tentu saja dapat menurunkan kapasitas mental dari anak tersebut. Nah, ketika anak tadi telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang wanita, menikah *uhuk* dan hamil, apabila ia tetap tidak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang tentu saja akan menyebabkan kehamilan yang low weight gain sehingga berisiko tinggi terhadap kematian ibu hamil. Jika kondisi ini terus berlangsung hingga tua, maka akan menyebabkan seseorang menjadi lansia yang kurang nutrisi pula sehingga tidak mampu hidup dalam waktu yang lama. Heuumm…Bahaya juga ya..

NUTRISI SEIMBANG
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan nutrisi yang seimbang? Well, ini adalah salah satu kriteria yang perlu kita perhatikan dalam memilih nutrisi yang seimbang untuk tubuh kita :
  1. Tidak ada satu jenis makanan yang mampu menyediakan semua nutrisi yang kita perlukan.
  2. Pilihlah makanan dari semua jenis makanan setiap hari.
  3. Ikuti aturan ini untuk mendapatkan pilihan terbaik :
©       Makanlah 5 atau lebih jenis buah-buahan atau sayuran setiap hari (Jleb! Sehari makan buah sekali aja jarang >.<)
©       Pilihlah makanan “whole grain food” dan batasilah makanan yang membutuhkan tambahan gula.
©       Pilihlah makanan yang mengandung lemak sehat (HDL) dan batasilah makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans fat.

Untuk sekedar informasi tambahan..ternyata setiap jenis makanan akan menyumbangkan kalori yang berbeda-beda jumlahnya untuk setiap orang. 1 gram Protein dan Karbohidrat akan memberikan 4 Kalori, sedangkan 1 gram Lemak akan memberikan 9 Kalori. (1 Kalori = 1kkal)
Sekarang kita bahas ke kebutuhan nutrisi bagi setiap tingkat usia ya teman-teman..
A.      KEBUTUHAN GIZI BAYI USIA 0-1 TAHUN
Bayi di usia 0-1 tahun masih membutuhkan makanan utama berupa ASI. Dari ASI, bayi telah mendapatkan cukup nutrisi yang ia perlukan untuk tumbuh dan berkembang. Nah mekanisme pengeluaran air susu adalah ketika seorang bayi meminum ASI dari ibunya, maka secara tidak langsung ia telah memberikan stimulus pada hipothalamus sang Ibu untuk memberikan sinyal pada glandula pituitary sehingga meningkatkan produksi hormon prolaktin yang akan menstimulus pengeluaran ASI. Nah, ASI juga mengandung zat imun yang bermanfaat bagi bayi, terutama ASI yang keluar pertama kali, yakni Kolostrum.
Pada usia bayi < 6 bulan, maka hendaknya sang ibu memberikan ASI saja sebagai nutrisi utama bagi bayi (ASI Eksklusif). Hal ini dikarenakan sebelum mencapai usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum berfungsi dengan sempurna. Sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI. Sedangkan pada usia bayi 6 bulan hingga 12 bulan, dapat diberikan ASI dan makanan pendamping ASI sebagai nutrisi bagi bayi. Makanan pendamping yang diberikan haruslah diawali dengan pemberian ASI terlebih dahulu. Selain itu makanan pendamping tersebut haruslah sudah di lumat, dapat berupa buah, bubur susu, atau nasi tim yang disaring yang bisa diberikan selama 2 kali sehari. Pada usia ini kapasitas pencernaan, enzim pencernaan dan kemampuan metabolisme bayi telah siap untuk menerima makanan lain selain ASI. Selain itu, pada usia ini kebutuhan gizi bayi tidak dapat tercukupi dari ASI saja. ASI hanya mampu memberikan 70% gizi bagi bayi, sedangkan 30% nya didapat dari makanan pendamping ASI.
Ini adalah rumus kebutuhan gizi bagi bayi ya :
Nutrisi
Rumus
Kalori
100-120/kg BB
Protein
1,5-2 gr /kgBB
Karbohidrat
50-60% dari total kebutuhan kalori sehari
Lemak
20% dari total kebutuhan kalori sehari
                Nah, di slide nomor 11 itu ada contoh perhitungannya teman, cuma sampai sekarang belum paham. Jadi nggak tak masukin di HSC dulu ya. Kemarin udah tak tanyakan ke tutor waktu praktikum Nutritional Assessment, tapi beliau juga belum mengerti kenapa. Kalau ada teman2 yang sudah paham, atau sudah pernah menanyakan ke Ibu Istiti, silakan hubungi nafsa ya. Nanti mungkin bisa ditampilkan di HSC selanjutnya. Terimakasih ^^

Kita lanjut ya..Nah, ternyata manfaat dari memberikan ASI itu sangat besar baik untuk sang Bayi maupun ibunya. Apa saja? Untuk sang Bayi, ASI akan bermanfaat dalam menyeimbangkan kebutuhan nutrisinya, memberikan keseimbangan hormon, berkaitan dengan perkembangan kognitif, mengurangi risiko terjadinya infeksi dan penyakit, serta mengurangi kemungkinan alergi makanan. Sedangkan untuk sang Ibu manfaat dari pemberian ASI adalah meningkatkan kontraksi dari uterus (karena pemberian ASI akan merangsang sekeresi oksitosin yang akan meningkatkan kontraksi uterus), menunda terjadinya menstruasi (karena pemberian ASI akan memicu sekresi hormon prolaktin yang akan menghambat terjadinya ovulasi karena mengganggu kerja hormon LH dan GRH),  menjaga ketersediaan besi dalam tubuh ibu, menghindari risiko kanker payudara, ibu merasa nyaman dan dapat memperbanyak waktu bersama sang bayi.

B.    NUTRISI UNTUK IBU YANG MENYUSUI
Untuk nutrisi selama masa laktasi, sang Ibu membutuhkan nutrisi yang mencukupi. Asupan energi yang dibutuhkan oleh Ibu yang menyusui adalah sekitar 650 Kal untuk mendukung produksi air susu ibu. Dimana yang direkomendasikan adalah 500 Kal dari makanan serta sisanya bisa di dapat dari cadangan energi yang tersimpan dari lemak dalam tubuh. Sang ibu juga tidak diperbolehkan untuk berolahraga berat karena akan dapat meningkatkan konsentrasi asam laktat pada ASI dan bayi tidak akan menyukai rasa ASI tersebut. Ibu yang sedang menyusui juga membutuhkan asupan vitamin yang mencukupi, yakni vitamin B6, B12 , A dan D.
                Ibu yang sedang menyusui juga membutuhkan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Cara mengatasi dehidrasi dapat dilakukan dengan cara meminum segelas air setelah makan dan setiap kali menyusui bayi. Suplemen lain yang diperlukan bagi ibu hamil selain vitamin adalah zat besi untuk mengganti persediaan dalam tubuh. Ibu menyusui juga disarankan untuk mengurangi makanan dengan rasa yang terlalu kuat seperti rasa pedas karena akan merubah rasa ASI karena beberapa bayi sensitif terhadap makanan yang dimakan oleh ibunya. Ibu yang sedang menyusui juga tidak diperbolehkan untuk minum alkohol , minum obat tanpa resep dokter, minum obat2an ilegal, merokok, berada pada lingkungan yang terkontaminasi dan minum kafein.

C.       NUTRISI UNTUK ANAK DAN REMAJA
Pada anak-anak dan remaja, pastikan bahwa setiap pagi mereka makan sarapan yang bernutrisi. Karena sarapa akan memberikan energi yang diperlukan selama anak-anak dan remaja berada di sekolah, saat sedang bekerja atau sedang dirumah. Penelitian telah membuktikan bahwasanya sarapan akan dapat meningkatkan kemampuan belajar anak. Biasanya sarapan yang diberikan adalah nasi dalam bulir yang penuh (kalo di Indonesia ya, kalo di barat mah mungkin pake roti atau sereal).
Sekarang kita lanjut ke remaja yah. Untuk masa remaja, dibagi menjadi tiga yakni masa remaja awal di usia 10-13 tahun, masa remaja tengah di usia 14-16 tahun, masa remaja akhir 17-19 tahun.  Prinsipnya pemberian gizi pada remaja haruslah dinilai secara perorangan berdasarkan data antropometri, biokimia, pemeriksaan fisik dan klinis, dietary dan psikososial.
Kebutuhan gizi remaja menurut Wait, dkk adalah dihitung menurut Tinggi Badannya, dimana pada usia 11-18 tahun membutuhkan 13-23 Kal /cm untuk laki-laki, dan 10-19 Kal /cm untuk perempuan. Selain itu bisa juga dihitung kebutuhan energi remaja yakni putra 3740 Kal/hari pada umur 16 tahun dan putri 2550 Kal/hari pada umur 12 tahun. Kebutuhan protein pada remaja adalah 0,29-0,32 g/cm untuk putra dan 0,27-0,29 g/cm untuk putri pada usia keduanya di 11-18 tahun. Sedangkan mineral zat besi dan Ca adalah 800-1200 mg/hari.
Pada anak-anak, perlu diperhatikan bahwasanya anak-anak memiliki kecenderungan untuk mengalami overweight. Selama 30 tahun terakhir persentasi anak yang mengalami overweight telah meningkat secara dramatis. Lebih dari 12 juta anak-anak berusia 2-19 tahun telah mengalami overweight pada tahun 2003-2004. Konsekuensi bagi kesehatan seorang anak untuk mengalami overweight adalah memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit sebagai berikut : Diabetes tipe II, Penyakit Jantung, Depresi, Kadar kolesterol tinggi pada darah, Kematian Dini, Stroke, Hipertensi, Asma dan kanker.
Nah, kenapa seseorang bisa overweight? Jawabannya adalah karena ketidakseimbangan antara asupan makanan dan pengeluaran energi dari tubuh. Ketika asupan makanan jauh lebih banyak dibandingkan energi yang dikeluarkan maka overweight akan terjadi. Peningkatan asupan makanan dapat terjadi karena lebih banyaknya makanan yang tersedia dan lebih banyak kalori, pertumbuhan industri makanan dan iklan makanan yang semakin menggiurkan, porsi makanan yang cukup besar, dan makin banyaknya minuman yang mengandung pemanis. Sedangkan penurunan pengeluaran energi dapat terjadi karena semakin banyaknya acara TV dan video games, kurangnya kelas olahraga, kurangnya pilihan kegiatan seusai sekolah, kurangnya anak-anak yang berjalan kaki atau naik sepeda ke sekolah, dan semakin turunnya persepsi akan keamanan bagi anak-anak sehingga orangtua tidak mengizinkan anak-anak bermain di luar.
Anak –anak juga cenderung lebih suka minuman yang ditambah gula pemanis seperti minuman bersoda dan minuman botol. Padahal konsumsi minuman yang ditambah gula pemanis dapat meningkatkan isidensi obesitas dan diabetes tipe dua. Mengurangi asupan minuman dengan gula pemanis akan menurunkan overweight yang terjadi pada remaja dan anak-anak.

Berikut adalah komponen makanan yang sedikit akan kita bahas yaa..
Sayur-sayuran
Sayuran seperti brokoli, bayam dan wortel merupakan sumber vitamin A, C asam folat, zat besi dan magnesium. Sayuran mengandung lemah jenuh, trans fat yang rendah serta serat yang cukup tinggi. Pilihlah warna yang bervariasi dari sayuran (rainbow color) setiap makan, terutama sayuran yang berwarna hijau tua (brokoli, bayam, selada, sawi kecil / bok choy) dan oranye ( wortel dll). Setiap kali penyajian, minimal ½ cup dari sayuran yang di masak atau mentah, 1 cup dari sayuran berdaun hijau), dan 1 gelas kecil dari 100% jus sayuran.
Buah-buahan
Buah seperti jeruk, strawberry merupakan sumber dari vitamin A dan C serta potassium. Buah-buahan juga mengandung lemak jenuh yang rendah, serta serat yang cukup tinggi. Buah-buahan yang utuh atau dalam bentuk potongan mengandung lebih banyak serat dibandingkan buah-buahan yang di jus. Setiap kali penyajian, ½ cup potongan buah, buah yang dimasak atau buah kalengan, 1 buah ukuran sedang apel, banana, dan jeruk, dan satu gelas
Daging, Ikan dan Biji-bijian
Mengandung protein, vitamin B dan mineral, zat besi serta zinc. Pilihlah biji-bijian yang kering, ikan, unggas, kacang, dan sayuran alternatif yang mengandung protein tinggi lebih banyak dibandingkan daging. Ketika makan daging, pilihlah potongan yang kecil dan pisahkan kulit dari unggas untuk menghilangkan lemak jenuhnya.
Susu
Sumber terbaik untuk kalsium, juga mengandung protein, riboflavin dan vitamin A dan D. Susu dapat membuat tulang menjadi lebih kuat dan gigi lebih sehat. Pilihlah susu yang rendah lemak, atau bahkan tanpa lemak, yoghurt dan produk susu yang lain. Untuk orang-orang yang tidak biasa meminum susu sapi dapat minum susu kedelai dan susu beras yang di fortifikasi kalsium.

Nah, sebaiknya dalam penyajian makanan, kita mengkombinasikan lebih dari satu jenis makanan sehingga semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dapat dipenuhi. Dan ketika kita akan membeli sebuah produk makanan, pastikan untuk membaca label makanan yang tersedia pada kemasan dan membaca berapa persen daily value dari setiap makanan.

Memahami % Daily Value dari sebuah makanan
% daily value dari sebuah makanan akan memberikan informasi apakah makanan yang kita makan dalam kategori memiliki zat gizi yang tinggi atau rendah. Sebuah makanan termasuk dalam makanan yang mengandung lemak jenuh apabila :
  • Makanan dengan %DV £ 5 maka rendah lemak jenuh
  • Makanan denga %DV ≥ 20 maka tinggi lemak jenuh
Untuk mencapai standar lemak jenuh harian, maka caranya adalah dengan memilih makan-makanan yang jika dimakan bersama mengandung < 100% DV untuk lemak jenuh.  Untuk melakukannya, pilihlah kombinasi dari makanan   yang mengandung £ 5% DV lemak jenuh.
Cara menghitung % DV  adalah dengan cara membagi jumlah gram dari lemak jenuh dari setiap penyajian dengan 22 dan dikalikan 100. Contohnya adalah apabila 1 gelas susu memiliki 5 gram lemak jenuh, maka %DV nya adalah (5/22) X 100 = 23 %.

Sedangkan % DV untuk  vitamin, zat besi dan kalsium adalah sbb :
  • Makanan dengan % DV £ 5 adalah makanan dengan rendah nutrisi
  • Makanan dengan % DV ≥20 adalah makanan dengan nutrisi tinggi
Untuk mencapai tujuan asupan yang memadai dari vitamin,zat besi dan kalsium dapat diperoleh dengan cara makan-makanan yang bila dimakan bersamaan akan mencapai target 100% DC untuk nutrisi tersebut.  Untuk melakukannya maka pilihlah makanan yang mengandung vitamin, zat besi dan kalsium yang tinggi agar dapat lebih mudah tercapai.
                Nah, untuk makanan yang mengandung trans fat , biasanya tidak ada %DV nya karena tidak jelas apakah ada level aman untuk trans fat dikonsumsi . Maka cara terbaik adalah dengan cara menghindari trans fat, dengan cara mencari tulisan  “0 gram trans fat “pada label makanan. Teliti bahan makanan apakah ada minyak hydrogenated dan ganti produk makanan yang tidak mengandung makanan atau minyak yang terhidrogenasi.

  1. NUTRISI UNTUK LANSIA
Sebelumnya kita bahas dulu ya mengenai batasan lansia. Menurut Durmin, pembagian lansia dibagi menjadi dua yakni young elderly  di usia 65-75 tahun dan  older elderly yakni usia 75 tahun. Sedangkan menurut Munro dkk, older erderly dibagi menjadi dua, yakni usia 75-84 tahun dan usia 85 tahun. Menurut M. Alwi Dahlan, seseorang disebut  lansia bila usianya telah lebih dari 60 tahin, dan menurut usia pensiun dianggap lansia bila usia diatas 56 tahun.
                Nah, yang terakhir adalah menurut WHO, usia lansia adalah sbb :
  • Usia pertengahan : 45-59 tahun
  • Usia lanjut 60-74 tahun
  • Usia tua 75-90 tahun
  • Usia sangat tua >90 tahun
Faktor-faktor yang mempengaruhi  kebutuhan gizi lansia adalah sbb :
ž  Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gizi (ompong)
ž  Berkurangnya indera pengecapan à penurunan cita rasa
ž  Kerongkongan mengalami pelebaran
ž  Rasa lapar menurun à asam lambung menurun
ž  Gerakan usus / gerakan peristaltik lemah & biasanya menimbulkan konstipasi
ž  Penyerapan makanan di usus menurun

CARA UNTUK MENILAI STATUS GIZI  SESEORANG
Salah satu cara yang bisa dipakai untuk menilai status gizi seseorang adalah dengan melakukan Recall 24 jam. Dapatkan daftar makanan dan minuman yang telah di konsumsi selama 24 jam terakhir secara akurat dan lengkap. Bisa dilakukan dengan menanyakan pertanyaan sbb :
©       Makanan / minuman apa saja yang sudah dikonsumsi?
©       Berapa banyak mengkonsumsi makanan/minuman tersebut?
©       Kapan mengkonsumsi makanan/minuman tersebut?
©       Bagaimanakah makanan/ minuman itu disiapkan?
©       Bagaimanakah makanan/minuma itu disajikan?
©       Bagaimanakah spesifikasi dari makanan tersebut?
Nah, selama melakukan interview recall 24 jam itu, kita harus membuat suasana yang nyaman untuk klien sehingga ia dapat berterus terang.  Dan apabila kilen merasa kesulitan ketika mengingat makanan yang terakhir dimakan selama 24 jam terakhir, bisa dibantu dengan menanyakan pertanyaan dan memperbolehkan kilen untuk bercerita.

13 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG (DEPKES RI, 1996)
  1. Makanlah aneka ragam makanan
  2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
  3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
  4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
  5. Gunakan garam beryodium
  6. Makanlah makanan sumber zat besi
  7. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan
  8. Biasakan makan pagi
  9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya
  10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
  11. Hindari minum minuman beralkohol
  12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
  13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Alhamdulillah, selesai..
Silakan kritik dan sarannya disampaikan ke nafsa yah.
Oya, kel 26 jualan makanan loh, ada jelly ,jus ,tahu bakso dll. Jangan lupa beli ya teman2. Insyaa Allah enak..Ehehe.
*numpang promosi*
-nm-

HSC : Pathology of Eye Movement

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful


PATHOLOGY OF EYE MOVEMENT
Based on : Lecture dr. Hartono, Sp.M (K)
-nafsa-



Alhamdulillah, ini merupakan kelanjutan dari cakul yang udah ditulis oleh Nunik di week 3 ya. Silakan sambil dilihat juga boleh..^^

A.      PERGERAKAN BOLA MATA
Pergerakan dari bola mata merupakan sebuah proses yang sangat rumit dan kompleks. Hal ini dikarenakan adanya beberapa sistem yang terkait dalam pergerakan bola mata. Otot-otot yang mengatur pergerakan bola mata diinervasi oleh nervus kranialis III,IV, dan VI. Kelainan yang biasa terjadi pada pergerakan bola mata akan menimbulkan gangguan diplopia atau disebut juga penglihatan ganda.
Fungsi oculomotor dapat dibagi menjadi dua kategori yakni fungsi otot ekstraoculer dan intraoculer (mengontrol lensa dan pupil). Yang termasuk dari otot2 ekstraoculer adalah Rectus media, inferior, dan superior, serta otot inferior oblique yang diinnervasi oleh N.III, kemudian ada pula otot superior oblique yang diinervasi oleh N.IV dan otot rectus lateral yang diinnervasi oleh N.VI. Otot-otot diluar bola mata yang turut serta dalam pergerakan bola mata tersebut memiliki fungsi masing-masing yang khas untuk setiap pergerakannya. Sedangkan yang termasuk dalam otot intrinsik bola mata adalah otot yang diinervasi oleh sistem autonom. Yang termasuk didalamnya adalah otot sphincter iris dan otot siliaris yang diinervasi oleh bagian parasimpatis dari N.III.
Nah, dalam bekerjanya otot2 bola mata ini bisa sinergis maupun antagonis. Sinergis artinya otot2 bola mata akan bekerja seiring dan seirama dalam melihat suatu objek, sedangkan antagonis artinya akan saling berlawanan ketika bekerja.
 Untuk gerakan monooculer biasanya kita sebut sebagai gerakan duksi (duction) namanya tergantung dari arahnya, misalnya kalo liat ke bawah namanya jadi infraduksi, dsb. Sedangkan penglihatan binoculer dibagi menjadi dua macam, yakni penglihatan konjugate atau yang biasa disebut sebagai version yang terjadi ketika dua bola mata bergerak ke arah yang sama untuk melihat suatu benda. Misalnya ketika melihat kesamping kanan kedua bola mata akan bergerak ke kanan.
Sedangkan penglihatan binoculer yang kedua disebut dengan penglihatan disjugate atau yang biasa disebut dengan vergens yang berarti ketika melihat suatu benda maka kedua bola mata akan menuju arah yang berlawanan. Misalnya adalah ketika kita melihat benda di arah midsagital yang jauh dari kita, maka mata kanan dan mata kiri akan bergerak ke arah yang berbeda (saling menjauh), sedangkan ketika kita melihat benda yang dekat maka kedua bola mata juga akan saling mendekat (berlawanan).

B.      TUJUAN DAN TIPE GERAKAN BOLA MATA
Tujuan dari adanya pergerakan bola mata adalah untuk memfiksasi suatu objek, mengubah fiksasi dan mempertahankan fiksasi pada objek yang bergerak dan memperthankan fiksasi ketika kepala bergerak. Sedangkan tipe-tipe dari pergerakan bola mata adalah sbb :
  • Fixation à merupakan gerakan bola mata untuk melihat suatu objek tertentu
  • Pursuità gerakan bola mata untuk mengikuti benda yang bergerak
  • Saccadic à gerak cepat bola mata untuk kembali ke posisi normal setelah mengikuti objekyang bergerak
  • Vestibulooculer à gerakan bola mata untuk mempertahankan keseimbangan
  • Optokinetik à gerakan bola mata yang merupakan gabungan dari gerakan vestibulooculer, saccadic dan pursuit dan biasanya nystagmus yang terjadi adalah nystagmus normal.
  • Vergens à gerakan dua bola mata yang berlawanan (tadi udah dijelaskan di atas yaa)

Contoh kasus adalah pada saat kita sedang naik prameks (kereta favoritku ! zzz ga penting), terus kita lihat ada sebuah gubuk  di tepi sawah. Saat itu gerakan bola mata yang terjadi adalah fiksasi. Nah, karena kereta itu berjalan terus maka akan meninggalkan gubuk tadi, sedangkan mata kita tetep pingin ngliat gubuk itu (ini namanya gerakan pursuit). Lama kelamaan karena terlalu jauh maka mata kita udah nggak bisa ngliat gubuk tadi. Akhirnya mata kita kembali ke pandangan depan mata, nah gerakan bola mata untuk mengembalikan pandangan yang semula ke gubuk terus menjadi normal adalah gerakan saccadic.

  1. GANGGUAN PADA PERGERAKAN BOLA MATA
Pada kuliah ini gangguan yang dibahas adalah adanya lesi infranuclear yang terdiri dari paresis dari N. III, IV, dan VI dan nystagmus. Gejala yang mungkin terjadi adalah adanya binoculer diplopia, kompensasi dari posisi kepala untuk mempertahankan pandangan dan adanya pergerakan ilusory dari bola mata.
a.        Paresis pada N.III biasanya tidak ada diplopia karena adanya keterlibatan dari pupil sehingga apabila pupilnya juga rusak maka mata juga udah nggak bisa lihat jelas kan ya? (Entahlah nafsa juga kurang yakin soalnya mendadak ditengah jalan rekamannya nggak kedengeran apa 2 T.T silakan ditambahkan kalo ada yang tahu yaa )
b.       Paresis N.IV biasanya akan disertai dengan diplopia vertical karena N.IV menginervasi otot superior oblique yang akan menggerakkan bola mata ke arah inferior nasal. Nah, karena ada paresis dari N.IV makanya bola mata nggak bisa bergerak ke inferior nasal. Akibatnya mekanisme kompensasi  yang terjadi untuk melihat kebawah adalah adanya tilting dan chin-chest head position. Jadi dagunya nempel kedada biar bisa lihat bawah.
c.        Paresis N.VI biasanya akan disertai dengan diplopia horizontal karena N.VI akan menginervasi otot rectus lateral sehingga apabila terjadi paresis N.VI maka akibatanya pasien kesulitan melihat kearah lateral. Akibatnya mekanisme kompensasi yang muncul adalah adanya head-turning posistion yakni apabila ingin melihat kearah lateral, kepalanya juga harus ikut menengok.

Nystagmus
Nystagmus merupakan  gerakan bola mata yang cepat dan tidak terkontrol. Menurut tipenya, nystagmus dibagi menjadi beberapa macam, yakni sb :
·         Pendular nystagmus : merupakan tipe nystagmus yang arah gerakannya seperti pendulum ( tau pendulum? Itu loh lonceng kalo nggak salah). Nah, berdasarkan arah nya nanti ada nystagmus vertical, horizontal dan oblique.
·         Jerk nystagmus merupakan nystagmus yang terdiri dari fase cepat dan fase lambat. Nama dari nystagmus ini didasarkan pada arah gerakan cepatnya yakni ke atas, kebawah, kekiri, atau kekanan.
Selain kondisi nystagmus patologis, ada juga nystagmus physiologis yakni nystagmus yang terjadi karena adanya gerakan bola mata yang optokinetik (udah dijelaskan di awal yah?) dan adanya stimulasi pada canalis semisirkularis. Sedangkan kondisi nystagmus patologis terjadi ketika ada gangguan vetibular sehingga menyebabkan vestibular nystagmus, baik central maupun perifer. Selain itu nystagmus patologis juga dapat terjadi pada kondisi kelainan congenital dan adanya kebocoran di integrator. Untuk kelainan kebocoran integrator maka nystagmus yang terjadi adalah gaze nystagmus.


Alhamdulillah, selesai juga tugas bikin hsc di blok ini.
Nafsa mohon maaf kalo kurang jelas yah, qodarulloh rekamannya nggak kedengaran di tengah-tengah.
Semangat untuk rekan2 PD 2009 FK UGM, semoga ujian blok kita lancar yaah!
Aamiin.
^^

Imam Al Hasan Al Basri -rahimahullah- berkata, "Seorang mukmin selalu berprasangka baik kepada Allah, sehingga perbuatan-perbuatan merekapun menjadi baik, sementara seorang munafik selalu berprasangka buruk kepada Allah, sehingga perbuatan-perbuatan mereka menjadi buruk". (Abu Nu'aim, Hilyatul Awliya' 2/39)

-nm-

HSC : Vertigo Perifer, Management and Prognosis

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful


Bismillahirrahmaanirrahiim
In  The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful
VERTIGO PERIFER : MANAGEMENT AND PROGNOSIS OF EQUILIBRIUM DISORDER
Dr. Luh Putu Lusy Indrawati Sp.THT-KL, M.Kes



Alhamdulillah, kita berdo’a dulu ya teman..

Oke, karena sesi kali ini merupakan lanjutan dari kuliah dr. Lusy yang berjudul Vertigo Perifer : Anatomy, Physiology and Diagnosis of Equlibrium Apparatus, jadi silakan sambil dilihat slidenya. Sama kok. Ehehe. Langsung aja yaah.

Seperti yang telah kita ketahui vertigo merupakan sebuah sensasi berputar yang dirasakan oleh pasien. Sensasi berputar ini dapat bersifat objektif maupun subjektif. Objektif artinya pasien merasa bahwa lingkungan disekitarnya lah yang berputar, sedangkan subjektif berarti pasien merasa bahwa dirinya relatif berputar dibandingkan dengan lingkungan di sekitarnya. Untuk penyebabnya, vertigo bisa bersifat perifer maupun sentral. Vertigo perifer biasanya disebabkan pada kelainan di sistem vestibulocochlear di telinga, sedangkan vertigo central bisa disebabkan kerusakan atau lesi pada cerebellum. Untuk lebih jelasnya silakan baca cakul sebelumnya ya. Insyaa Alloh sudah dibahas lebih lanjut. Kita bahas perkasusnya aja ya.

Vertigo Perifer
BENIGN PAROXSYMAL POSITIONAL VERTIGO
Merupakan penyebab paling sering pada vertigo perifer, yakni sekitar 30%. Patofisiologi terjadinya BPPV adalah karena adanya canalolithiasis yakni stimulasi dari canalis semisirkularis oleh debris yang terapung di cairan endolimfe.Debris biasanya terjadi karena adanya trauma kepala yang menyebabkan otoconia terlepas dari utriculus.  Syndrom yang terjadi adalah adanya episode singkat dari vertigo yang disertai dengan mual dan muntah. Gejala akan dipengaruhi oleh perubahan posisi namun paling sering dipengaruhi oleh posisi decubitus lateral dengan telinga yang sakit dibagian bawah.
BPPV tidak disertai dengan adanya penurunan pendengaran, dan biasanya vertigonya akan berlanjut sampai beberapa pekan kemudian hilang spontan atau pada beberapa kasus dapat terjadi rekurensi. Pada BPPV biasanya disertai dengan adanya nystagmus yang dipengaruhi oleh posisi kepala. Untuk membedakannya dengan nystagmus central maka kita dapat melakukan manuver Dix-Hallpike atau Nylen Barany.
Udah tau kan ya manuvernya kek mana? Emm, jadi pasien diminta untuk  duduk di kasur atau meja dengan posisi kepala dan mata menghadap  ke atas. Secara cepat pasien dibaringkan dengan kepala menggantung diujung kasur, sekitar 45 derajat garis horisontal. Kemudian pasien diminta untuk melaporkan adanya vertigo dan pemeriksa melihat adakah nystagmus yang terjadi pada kedua bola mata pasien. Setelah itu, ulangi tes tadi dengan ditambahkan membelokkan kepala pasien 45 derajat ke kanan ketika berbaring, dan 45 derajat ke kiri. Amati setiap nystagmus yang terjadi dan tanyakan pada pasien adakah vertigo yang dirasakan.
Nah, tapi manuvernya tadi diatas cuma ngebedain apakah nystagmusnya itu berasal dari vertigo central atau perifer. Apa bedanya? Jadi, kalau vertigo perifer itu biasanya nystagmusnya akan dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala. Sedangkan pada vertigo central, nystagmusnya tidak terpengaruhi oleh perubahan posisi kepala.
Sedangkan terapi untuk BPPV adalah dengan melakukan manuver untuk mereposisi debris yang ada di cairan endolimfe untuk kembali ke  vestibulum sehingga dapat diabsorbsi. Selain itu, dapat juga diberikan obat vestibulosupressant untuk memberikan kompensasi terhadap disfungsi vestibular.

MENIERE DISEASE
Karakteristik dari penyakit meniere adalah adanya episode vertigo yang berlangsung dari hitungan menit sampai hari disertai dengan adanya tinnitus dan progressive sensoryneural hearing loss. Penyakit meniere biasanya dikaitkan dengan adanya mutasi pada gen cochlin pada chromosome 14q12-q13.
Onset terjadinya meniere disease adalah pada usia 20 dan 50 tahun dimana laki-laki lebih banyak terkena dibandingkan perempuan. Penyebab penyakit meniere adalah adanya hidrops dari cairan endolimfe , yakni terjadinya peningkatan volume endolimfe di labyrinthine, namun mekanisme patologis kenapa bisa terjadi kondisi demikian masih belum diketahui.
Trias yang terjadi pada meniere disease adalah : vertigo, tinnitus dan sensoryneural hearing loss. Pada kondisi terjadinya peningkatan sensoryneural hearing loss, maka vertigonya akan menjadi bertambah ringan (berbanding terbalik). Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya nystagmus yang horizontal atau rotational.  Pada pemeriksaan audiometry terjadi kehilangan pendenganran dari  nada murni dengan frekuensi rendah.
Pada syndrom meniere, tiga gejala tadi akan hilang kemudian berulang dengan waktu antara satu serangan dengan serangan selanjutnya akan semakin pendek.
Terapi dari penyakit meniere adalah dengan pemberian diuretik, yakni hydrochlorothiazide dan triamterene. Apabila dengan terapi medikamentosa dan manuver pengembalian debris ke utriculus sudah dilakukan namun tidak ada perbaikan maka bisa dilakukan tindakan operasi yakni dengan pembuatan endolymphatic shunt, labyrinthectomy, atau pemotongan dari nervus vestibular.

ACUTE PERIPHERAL VESTIBULOPATHY
Acute peripheral vestibulopathy adalah kondisi untuk menggambarkan adanya serangan akut pada vertigo, yang biasanya menghilang dengan spontan, serta  tidak disertai dengan adanya penurunan pendengaran dan disfungsi sistem saraf pusat. Penyakit yang termasuk dalam kondisi ini adalah Labirinthitis Akut dan Vestibular Neuritis. Vestibular neuritis sendiri adalah kondisi peradangan pasa saraf vestibular yang biasanya disebabkan karena infeksi virus.
Karakteristik dari kelainan ini adalah adanya vertigo yang disertai dengan mual dan muntah dan bertahan hingga 2 pekan. Gejalanya dapat berulang terjadi dan ada kemungkinan terjadinya disfungsi vestibular yang permanen. Pada pasien dengan kondisi demikian biasanya cenderung berbaring ke samping dengan telinga yang sakit ada dibagian atas. Ada pula nystagmus yang mengarah pada telinga yang tidak sakit, namun pada pemeriksaan audiometry semuanya masih normal.
Terapi yang dapat diberikan pada kondisi ini adalah dengan pemberian prednisone 20 mg peroral dua kali sehari selama 1-14 hari.

Sekarang, kita ke manajemen vertigonya aja. Oke, apa sih yang kita pikirkan ketika tiba-tiba seorang pasien datang dengan keluhan pusing yang terasa berputar? Yap, tentu saja kita harus menegakkan diagnosis dari penyakit nya lewat berbagai macam tahapan pemeriksaan mulai dari anamnesis, sampai ke pemeriksaan penunjang. Untuk vertigo, cara untuk menegakkan diagnosisnya pertama kali adalah sebagai berikut:
1.       Tanyakan apakah pusing yang dirasakan pasien adalah vertigo dan bukanlah bentuk lain dari dizziness (misalnya presyncope dsb)?
2.       Tanyakan apakah gejala vertigo yang dirasakan tersebut terus menerus terjadi atau terjadi secara berulangkali?
3.       Tanyakan apakah vertigo tersebut dipengaruhi oleh posisi kepala?
4.       Lakukan anamnesis secara lengkap
5.       Lakukan pemeriksaan umum dan neurologis untuk memeriksa kondisi pasien.

Mengidentifikasi Penyebab (kita pake algoritma yang ada di slide ya, bagus kok)
1.      Acute Spontaneous Vertigo
Merupakan vertigo yang terjadi secara spontan dan mendadak. Biasanya disebabkan karena penyakit-penyakit infeksi, inflammasi atau adanya kelainan di sistem cardiovaskuler.
2.      Episode vertigo berulang yang merespon terhadap posisi kepala
3.      Episode vertigo berulang yang tidak respon terhadap perubahan posisi kepala


Nah, setelah kita bisa mengidentifikasi, maka terapinya untuk setiap vertigo adalah bergantung pada masing-masing tipe vertigo yang terjadi. Berikut ini adalah daftar terapi vertigo berdasarkan tipenya :

Alhamdulillah, selesai. Mohon maaf kalo ada yang kurang jelas atau salah. Kritik dan saran silakan disampaikan langsung ke nafsa. Terimakasih banyak untuk  Jo, Vale dan Yara yang udah bantu cari slide kuliah ini. Setelah diundur kuliahnya, susah cari dosen dan slidenya, dan halangan lainnya, akhirnya cakul ini bisa selesai juga meski kurang maksimal karena udah mau ujian. Terimakasih juga buat Lusy atas combo maut kita bikin cakul ini.
Khusus buat teman kelompok TNK 26 : Asada Napitupulu (if you know what I mean) dan kawan2, ehehe (mesti pada protes kenapa nggak disebut semuanya? Wkwkwk. Oke deh..ada Elpha, Tara, Rochima, Ova, Febi, Adit, Aria, dan Eka) tetap kompak dan semangat yah!

Semoga bermanfaat!
Solo, 18 Mei 2012 :3:54 AM




-nm-

HSC Skills Lab : Pemeriksaan Neurologis Berorientasi Kasus

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful



Skills Lab : Pemeriksaan Neurologis Berorientasi Kasus
Referensi : buku skillslab, workplan teman-teman
-nafsa-
Kita review singkat per kasus aja ya. Ini yang didapat pas sesi skillslab di kelompokku. Untuk masukan dari teman-teman dengan pendapat yang berbeda, silakan disampaikan. Sambil baca kasus di buku neuro boleh juga. Yuk dimulai..
A.      Stenosis Kanalis Spinalis
Diagnosis Banding : Low Back Pain karena Spondylolysthesis, Spondylosis, Hernia Nucleus Puposus, Spondylolysis.
·         Identitas Pasien : Mr. X, 30 Tahun, TNI
·         Anamnesis : RPS
ü  Keluhan Utama : Nyeri pada pinggang dan punggung bagian bawah.
ü  Onset : 2pekan
ü  Lokasi : pinggang dan punggung bagian bawah
ü  Durasi : konstan, terus menerus
ü  Karakteristik : Nyeri menjalar dari pantat kiri, sampai ujung jari kaki kiri.
ü  Yg memperparah : Bersin, berjalan 10 langkah, takut untuk BAB (karena biasanya berdiri setelah jongkok akan terasa sakit sekali)
ü  Yg memperingan : -
RPD :
ü  Sudah pernah sakit serupa selama 4 kali
ü  Tidak ada riwayat batuk, pilek, dan trauma
ü  Riwayat medikasi diberikan obat berbentuk kapsul dan tablet selama 5 hari serta suntikan
ü  Tidak ada riwayat alergi
RPK :
ü  Tidak ada riwayat keluarga menderita sakit yang sama
·         Pemeriksaan Fisik:
ü  Vital Sign : dbn
ü  Patognomonis :
Inspeksi dan palpasi punggung bawah tidak ada kelainan. Lingkar paha kiri < lingkar paha kanan ( selisih 3 cm), lingkar betis kiri < lingkar betis kanan ( selisih 2 cm). Dorso fleksi kaki kiri melemah, plantar fleksi kaki kiri normal
ü  Tes Lasegue : Positif (kaki kiri <30 derajat, kaki kanan 45 derajat)
Pemeriksaan Lasegue adalah pemeriksaan dengan pasien berbaring kemudian kedua tungkai diluruskan (ekstensi). Satu tungkai kemudian diangkat lurus terhadap lutut, kemudian di fleksikan terhadap panggul. Pastikan bahwa tungkai yang lain harus dalam keadaan ekstensi baik pada lutut maupun panggul.  Pada keadaan normal, akan dapat dicapai sudut 70 derajat sebelum timbul rasa sakit. Apabila pasien merasa kesakitan sebelum sudut 70 derajat maka disebut dengan tanda Lasegue positif. Namun pada pasien yang sudah lanjut usia patokannya menjadi 60 derajat. Tes Lasegue ini dilakukan untuk meregangkan N. Ischiadicus dan radiks-radiksnya.
ü  Tes Valsava : positif
Tes Valsava dilakukan dengan meminta pasien untuk menutup mulut dan hidung kemudian meniup sekuatnya.
ü  Tes Naffziger : positif
Tes Naffziger dilakukan dengan menekan kedua vena jugularis, dimana nantinya akan terjadi peningkatan pada tekanan cairan serebrospinal. Hal ini akan menyebabkan tekanan pada radiks meningkat sehingga akan timbul nyeri radikuler
ü  Tes Patrick : negatif
Tes Patrick dilakukan dengan cara tungkai pasien dalam posisi fleksi pada sendi lutut sementara tumit diletakkan pada lutut yang satunya lagi. Kemudian lutut pada tungkai yang difleksikan tadi ditekan kebawah. Apabila ada kelainan pada sendi panggul maka penderita akan merasakan nyeri di sendi panggul tadi.
ü  Tes Kontra Patrick : negatif
Tes Kontra Patrick dilakukan dengan memposisikan fleksi pada salah satu sendi lutut dan sendi panggul, kemudian lutut di dorong ke medial. Apabila sendi pada sakro-iliaka ada kelainan maka akan terasa sakit.
ü  Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·         Pemeriksaan Penunjang
ü  Elektroneurografi
ü  Myelografi / Caudografi
·         Terapi
ü  Medikamentosa : Beri analgesik untuk mengurangi rasa nyeri, injeksi steroid epidural untuk mengurangi inflammasi dan iritasi nervus. Dapat pula diberikan roborantia saraf.
ü  Operasi : Laminectomy, apabila sukses prognosisnya baik. Terapi pasca operasi adalah pengurangan aktivitas berlebihan, berlatih fisik dengan teratur, jangan mengangkat beban yang terlalu berat terlebih dahulu.
·         Edukasi : minta pasien untuk membatasi aktivitasnya terlebih dahulu, seringkali melakukan aktivitas fisik dan mengikuti fisioterapi.

B.       Idiopathic Epilepsy (Primary Generalized Epilepsy)
Diagnosis Banding : Absence Seizures (petit-mal), Tonic Seizures, Clonic Seizures, Myoclonic Seizures, Simpel Partial Seizures, Complex Partial Seizures, Syncope
·         Identitas Pasien : Nn. X, 15 Tahun
·         Anamnesis : RPS
ü  Keluhan Utama : Kejang dan tidak sadarkan diri.
ü  Onset : 2 jam yang lalu
ü  Lokasi : seluruh tubuh
ü  Durasi : konstan, terus menerus
ü  Karakteristik : Kejang diikuti dengan penurunan kesadaran
ü  Yg memperparah : aktivitas berlebihan atau lingkunan yang panas
ü  Yg memperingan : -
RPD :
ü  Sudah pernah sakit serupa selama 6 kali dalam setahun terakhir dan sejak usia 1 tahun apabila panas
ü  Tidak ada riwayat batuk, pilek, dan demam
ü  Riwayat medikasi berobat teratur sampai usia 5 tahun, tidak pernah kambuh sampai setahun terakhir
ü  Tidak ada riwayat alergi atau obat-obatan terlarang
ü  Riwayat persalinan pasien tidak menangis spontan ketika dilahirkan
RPK :
ü  Tidak ada riwayat keluarga menderita sakit yang sama
·         Pemeriksaan Fisik:
ü  Vital Sign : dbn
ü  Patognomonis :
Lakukan pemeriksaan tonus otot, refleks patologis dan fisiologis, pemeriksaan GCS, dan kekuatan otot.
ü  Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·         Pemeriksaan Penunjang
ü  EEG (Elektroensefalografi) à cari gelombang epileptiform diffuse.
ü  Pemeriksaan Lab ( Gula darah, Elektrolit dan Ureum)
·         Terapi  
ü  Non Medikamentosa : Sebelum diagnosis ditegakkan, apabila kasus ini merupakan kondisi epilepsi maka segera berikan manajemen untuk memastikan patensi jalan nafas. Posisikan pasien untuk mencegah aspirasi ke saluran nafas ( miringkan pasien agar saliva bisa keluar) dan cegah jangan sampai lidah tergigit.
ü  Medikamentosa : Phenobarbital loading dose : 180 mg 2.d.d selama 3 hari atau sama dengan maintenance. Untuk maintenance berikan 90-180 mg/hari dalam single dose.
·         Prognosis : Tidak semua pasien dengan Idiopathic epilepsy mengalami rekurensi. Biasnaya hanya sekitar 30-70% dan dapat lebih tinggi pada pasien dengan abnormalitas EEG.

C.       Meningioma
Diagnosis Banding : Migrain, Trigeminal Neuralgia, Pseudotumor Cerebri, Cluster Headache, dsb
·         Identitas Pasien : Mas. X, 20 Tahun, Mahasiswa
·         Anamnesis : RPS
ü  Keluhan Utama : Sakit kepala
ü  Onset :  2 minggu yang lalu, 3 hari yang lalu disertai peningkatan rasa nyeri dan keinginan muntah
ü  Lokasi : kepala sebelah kanan
ü  Durasi : 1 jam
ü  Karakteristik : Nyeri disertai rasa ingin muntah dan semakin berat
ü  Yg memperparah : Banyak bergerak
ü  Yg memperingan : Tiduran à untuk menurunak tekanan intracranial
RPD :
ü  Sudah pernah sakit serupa sejak SMA
ü  Tidak ada riwayat batuk, pilek, dan demam. Serta tidak ada riwayat hipertensi dan trauma kepala
ü  Riwayat medikasi sewaktu SMA diberikan obat tablet dan kapsul kemudian sembuh setelah selang seminggu
ü  Ada penurunan berat badan drastis, penurunan nafsu makan dan prestasi.
ü  Tidak ada keluhan buang air kecil dan buang air besar.
RPK :
ü  Tidak ada riwayat keluarga menderita sakit yang sama
·         Pemeriksaan Fisik:
ü  Vital Sign : dbn
ü  Patognomonis :
Lakukan pemeriksaan tonus otot, refleks patologis dan fisiologis, pemeriksaan GCS, dan kekuatan otot.
Pemeriksaan Nervus Cranialis untuk melokalisasi tumor intracranial atau massa lain di otak.
Pemeriksaan System Motorik dan Sensoris
ü  Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·         Pemeriksaan Penunjang
ü  CT-Scan à untuk tahu ada massa intracranial atau tidak
·         Terapi  
ü  Medikamentosa : Obat-obatan anti nyeri / analgesik untuk mengurangi keluhan nyeri pasien
ü  Operasi : Total resection dari tumor dengan craniotomy
·         Prognosis :  Apabila dapat direseksi dengan komplit biasanya akan bertahan hidup, namun ada kemungkinan untuk rekurensinya.
·         Terapi pasca operasi : Diberikan dexamethasone untuk menurunkan permeabilitas vaskuler, efek sitotoksi dan menginhibisi pembentukan tumor dan menurunkan produksi CSF. Dapat pula dilakukan radiotherapy apabila tumor tidak dapat di reseksi dengan komplit.
·         Edukasi : Rehabilitasi pasien, dan adanya penanganan dari kecacatan yang dapat terjadi pasca operasi.

D.      STROKE ISKEMIK
Diagnosis Banding : Stroke Hemorraghik, Massa Intracranial, dsb
·         Identitas Pasien : Tn. X, 65 Tahun
·         Anamnesis : RPS
ü  Keluhan Utama :Lemah separuh anggota badan bagian kanan.
ü  Onset :  kalo stroke infarction itu biasanya evolusioner jadi udah dirasakan pelan-pelan
ü  Lokasi : anggota tubuh bagian kanan
ü  Durasi : konstan, bertambah parah
ü  Karakteristik : Lemah anggota tubuh yang semakin memberat, disertai lethargi
ü  Yg memperparah : -
ü  Yg memperingan : -
RPD :
ü  Baru pertama kali
ü  Tidak ada riwayat batuk, pilek, trauma dan demam
ü  Ada riwayat hipertensi lebih dari 4 tahun, perokok berat lebih dari 1 bungkus perhari, penderita Diabetes Mellitus lebih dari 5 tahun dan tidak kontrol teratur
ü  Riwayat Medikasi diberikan obat 3 macam tablet untuk  5 hari
ü  Tidak ada riwayat alergi atau obat-obatan terlarang
RPK :
ü  Tidak ada keterangan (Tapi ada kemungkinan orang tua menderita hipertensi atau DM juga biasanya)
·         Pemeriksaan Fisik:
ü  Vital Sign :  Tekanan Darah : 200/110 mmHg lainnya dalam batas normal
ü  Patognomonis :
Kesadaran Somnolen, Pemeriksaan pupil isokor ( ), refleks cahay dan kornea positif, tes  refleks patologis (positif) dan fisiologis,  pemeriksaan sensoris (hemihipesthesia) dan pemeriksaan motoris, pemeriksaan GCS, dan kekuatan otot.
ü  Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·         Pemeriksaan Penunjang
ü  EKG à synus rhytm dengan gambaran Left Ventricula Hypertrophy (LVH)
ü  Pemeriksaan Lab : Gula Darah Sewaktu ( 230 mg.dl) Total Cholesterol 300 mg/dl, LDL 160 mg, HDL 60 mg, dan Trigliserida 250 mg.
·         Terapi  :
ü  Pengobatan Umum
1.       Breathing à jaga jalan nafas tetap bebas dan fungsi paru-paru cukup baik
2.       Brain à berikan manitol, atau apabila ada kejang dapat diberikan dyphenyilhydantoin atau Carbamazepine
3.       Blood à jaga tekanan darah tetap normal (namun jangan pada fase akut karena akan mengurangi tekanan perfusi ke otak sehingga menambah iskemik lagi). Kadar Hb dan Glukosa dipertahankan tetap dalam batas normal.
4.       Bowel à defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Sadari apabila ada kelainan sistem pencernaan, misalnya Obstipasi dsb
5.       Bladder à Pehatikan jangan sampai terjadi retentio urine. Apabila terjadi inkontinesia maka dapat dilakukan pemasangan kateter.
ü  Pengobatan Khusus
1.       Terapi dulu faktor risiko à kontrol hipertensi, diabetes mellitus, dsb
2.       Berikan antiplatelet (EX : Aspirin) atau antikoagulan ( ex : heparin), dapat pula diberikan Tissue Plasminogen Activator
·         Prognosis : Tergantung pada keparahan strokenya dan sejauh apa bagian otak yang terkena. Pasien bisa sembuh kembali dengan minimal sisa stroke, namun dapat pula dengan masalah permanen misalnya aphasia, dsb. Pasien dengan kelemahan anggota gerak bagian bawah lebih ringan akan memiliki prognosis yang lebih baik untuk sembuh.
·         Edukasi / Prevensi Sekunder :
1.   Kontrol tekanan darah
2.   Hentikan rokok
3.   Kontrol gula darah dan kolesterol, dll


E.       MENIERE DISEASE
Diagnosis Banding : BPPV, Vertigo Central, Labyrinthities
·         Identitas Pasien : Mas. X, 18 Tahun, Pelajar
·         Anamnesis : RPS
ü  Keluhan Utama : Sempoyongan
ü  Onset :  biasanya < 24 jam, mendadak
ü  Lokasi : di kepala terasa berputar
ü  Durasi : berjam-jam
ü  Karakteristik : pusing seperti berputardisertai gangguan tidur, telinga berdenging, nyeri perut dan mual muntah
ü  Yg memperparah : -
ü  Yg memperingan : -
RPD :
ü  Sudah pernah sakit serupa sebanyak lebih dari 4 kali
ü  Riwayat medikasi pernah diberikan obat tablet dan kapsul kemudian sembuh setelah selang seminggu
ü  Tidak ada riwayat trauma dan rudapaksa serta tidak ada penurunan berat badan.
RPK :
ü  Tidak ada riwayat keluarga menderita sakit yang sama
·         Pemeriksaan Fisik:
ü  Vital Sign : dbn
ü  Patognomonis :
Lakukan pemeriksaan telinga secara lengkap, tes pendengaran (biasanya ada tinnitus pada high pitch > 4000 Hz dan NSHL), dan lakukan manuver Dix-Hallpike (untuk eksklusi BPPV). Pemeriksaan kepala akan dan nervus kranialis akan menunjukkan adanya nystagmus horizontal.
ü  Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·         Pemeriksaan Penunjang
ü  BERA (Brain Evoked Response Audiometry)
·         Terapi  
ü  Beri obat anti histamin ( ex : metizine ) atau anti kolinergik ( scopolamine ), dapat pula diberikan diuretik untuk mencegah hydrops cairan endolimfe, serta diberikan sedatif untuk menurunkan rasa cemas pasien.
·         Prognosis :  Kemungkinan rekurensi ada
·         Edukasi : Sampaikan pada pasien secara lengkap dan jelas. Nasihati pasien untuk makan diet rendah garam, dan menjaga kebersihan telinga.

Alhamdulillah..
Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada yang salah yah.

-nm-