In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ketika engkau mendapati tidak ada seorangpun selain Allohu Ta'ala bersamamu, maka ketahuilah bahwasanya Allohu Ta'ala sudah lebih dari cukup dibandingkan segalanya.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ikhlas adalah tidak merasa telah berbuat ikhlas. Barangsiapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutuhkan keikhlasan lagi.." (As-Suusiy)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhainya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam syurga-Ku.." (Al-Fajr : 27-30)

Recent Posts

Minggu, 20 Mei 2012

m.a.s.a.l.a.h

bismillahirrahmaanirrahiim 
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful 

Setiap orang pasti memiliki masalah. Dan terkadang tanpa sadar merekalah yang menjadi sumber masalah. Bagaimanapun kita hidup di dunia ini pasti takkan pernah lepas dari yang namanya masalah. Masalah, yang semakin kedepan terasa semakin berat untuk dipikul, namun juga menempa kita untuk menjadi lebih tangguh dari sebelumnya.

Jika teringat masa kecil dulu, ketika kita masih dalam hitungan bulan yang awal, masalah kita sangat terasa simple untuk orang dewasa. Belajar berjalan. Tertatih-tatih, terantuk, terjatuh, menjadi hal biasa dalam permasalahan masa kecil kita. Bahkan kadangkala kita ditertawakan oleh para dewasa yang menganggapnya sebagai hiburan yang asyik ditonton. Tanpa mereka tahu,  untuk menggerakan langkah kecil ini terasa seperti memindahkan gunung. Mudah teorinya, tapi prakteknya sungguh tak seperti teorinya.

Namun. Apakah kita jaman kecil dulu menyerah?
Semakin terjatuh, justru semakin asyik rasanya belajar berjalan. Meski tubuh sudah dihiasi berbagai macam goresan dan kepala sudah tak terhitung berapa kali terbentur, langkah kaki kecil ini tak pernah berhenti. Menendang, tak tentu arah. Bergeliat. Ingin berlari meski harus jatuh lagi. Biarlah orang dewasa itu tertawa, karena bagi kita tawa mereka tak ada artinya. Justru terdengar seperti penyemangat untuk terus menapak. Sedikit demi sedikit.

Dan lihatlah. Waktu lah yang akan menjadi obat dari setiap masalah. Ditemani dengan usaha yang tiada henti dan keteguhan hati. Kaki kecil ini mulai bisa menapak mandiri. Yang tertawa terdiam. Takjub. Kemudian memeluk hangat dan memberikan senyuman selamat. Sakit yang dirasa badan seolah menghilang, hanya tersisa kegembiraan. Dan tak hanya menapak, namun sekarang kita sudah siap untuk sebuah masalah baru. Berlari. Merasakan hembusan angin yang menggoyangkan rambut. Melompat, meniru katak kecil di empang sebelah rumah. Tak sabar lagi.



Karena kata bernama "masalah" itu tak akan pernah berakhir. 
Namun selalu ada, untuk sebuah pembelajaran hidup yang tak ternilai.



-nm-