In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ketika engkau mendapati tidak ada seorangpun selain Allohu Ta'ala bersamamu, maka ketahuilah bahwasanya Allohu Ta'ala sudah lebih dari cukup dibandingkan segalanya.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ikhlas adalah tidak merasa telah berbuat ikhlas. Barangsiapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutuhkan keikhlasan lagi.." (As-Suusiy)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhainya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam syurga-Ku.." (Al-Fajr : 27-30)

Recent Posts

Rabu, 26 Desember 2012

sahabat

Bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

Beberapa hari ini rindu sahabat-sahabat tercinta dimanapun mereka berada. Meski tak sering bertukar kabar via sms, telepon maupun surat. Nafsa percaya, kalian terjaga oleh –Nya. Insyaa Alloh.


Dan ini, sedikit goresan penaku untuk kalian. Sahabatku. Karena Alloh. Insyaa Alloh.

Sobat.
Setiap mengingat masa kita bersama. Semua berputar sedemikian cepatnya. Ada kau, aku, dia dan mereka. Mungkin ada beberapa teman lain yang merasa sedikit ‘iri’ dengan persahabatan kita. Atau adakalanya satu diantara kita sempat ‘terjatuh’. Tapi kita tetap saling tersenyum. Berbagi. Memberi. Menepuk bahu kuat-kuat. Dan berpegangan tangan lebih erat.

Sabahatku.
Maafkan aku. Terkadang, memang aku diam padamu. Kau pikir mungkin aku marah, atau justru menjauh? Tak bisa kupungkiri, itu manusiawi menggelayuti hatimu. Sikapku yang terkadang sulit ditebak pasti membuatmu serba salah. Tapi ketahuilah. Dalam diamku, aku merenung. Berusaha mengoreksi diriku sendiri dalam kesepian. Menikmati cengkrama dengan diri sendiri. Sejenak saja.

Mungkin ada sedikit rasa sedih di hatimu. Kala sikapku mungkin terasa ‘berbeda’. Tak sering lagi kita bercanda. Aku jarang sms, telepon bahkan berkirim surat padamu. Begitupun dirimu. Namun semua itu bukan karena kutak peduli. Sungguh. Allohu Ta’ala lebih mengetahui isi hatiku. Aku memang punya cara sendiri untuk peduli.Yang tentu saja tak perlu harus kau mengetahuinya.Maafkan nafsa ya :)

Sahabatku.
Aku ingin sekali memahamimu. Aku tahu  dengan pasti. Engkau pun sama denganku saat ini. Berjuang meraih mimpi masing-masing dengan cara yang berbeda. Ketika aku menuliskan ini, mungkin disana kalian sedang sibuk dengan urusan yang menyibukkan. Ada yang berkutat dengan hafalan Al-Qur’an, meperjuangkan SKRIPSI, menjadi pemimpin, belajar OSCE  COMPRE atau pun sedang sibuk menjalani stase Koas :). Semangat selalu ya untuk kalian.

Tak usah pedulikan aku. Insyaa Alloh aku baik-baik saja disini. Tak ada rasa kesepian lagi, karena aku percaya Allohu Ta’ala selalu ada. Untukku, dan kalian. Salam sayangku, penuh senyuman dan kerinduan untuk kalian. Semoga setiap usaha kalian meraih mimpi dibalas oleh-Nya dengan hasil yang terbaik. Semoga persahabatan kita selalu terjaga, hingga ke Syurga. Dan semoga, Allohu Ta’ala senantiasa meridhoi kita. Aamiin.

Kecup sayang untuk kalian.
Sahabat :)



 -nm-

Senin, 22 Oktober 2012

HSC : Panel Discussion Emergency in Pediatrics

Bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Allah The Most Gracious The Most Merciful
Baca do’a dulu ya teman agar ilmunya bermanfaat :)

EMERGENCY IN PEDIATRICS (TRAUMATIC AND NON TRAUMATIC)
Panel Discussion by dr. Dwi Kisworo Setyowireni Sp.A dan dr. Akhmad Mahmudi, Sp.B.A-KBA

  1. Non Traumatic Cases
Pada kasus emergensi pada anak-anak dengan tanpa riwayat trauma, maka hal-hal yang mungkin terjadi adalah adanya disfungsi pada sistem respirasi, cardiovasculer maupun ada permasalahan pada sirkulasi anak tersebut. Untuk penilaian kasus emergensi pada anak, maka yang kita lakukan sedikit berbeda dibandingkan penilaian pada orang dewasa. Jika kita menilai kondisi gawat darurat pada orang dewasa mungkin akan terpikir sebuah alur SRSABC (bisa juga SRSCAB). Nah, pada anak ada sedikit penilaian yang berbeda, yakni PAT  (Pediatric Assestmenst Triangle) baru kemudian ABCDE


PAT assesment terdiri dari 3 komponen utama, yakni Appearance, Work of Breathing dan Circulation to skin. Ketiganya membentuk segitiga sama sisi yang sangat penting dalam penilaian kondisi kegawatdaruratan pada anak. PAT secara cepat dapat membantu seorang dokter untuk menilai kondisi pasien anak dan membentuk suatu “general impression” mengenai kondisi anak tersebut. PAT dapat dinilai dengan visual dan auditory tanpa harus menyentuh anak terlebih dahulu. Sekarang mari kita bahas masing-masing komponen dari PAT :
  1. General Appearanceà tampilan/tampakan seorang anak akan menujukkan apakah ventilasi, oksigenasi, perfusi otak, homeostasis tubuh dan sistem saraf pusat telah adekuat dalam menjalankan fungsinya. Untuk menilai tampilan/tampakan dari seorang anak, maka dapat dilihat pada  TICLS (Tickles), yakni Tonus, Interactiveness, Consolability, Look/Gaze dan Speech/Cry.
  2. Work of Breathing à Usaha nafas dari anak menunjukkan bagaimana anak berupaya melakukan kompensasi terhadap abnormalitas dari oksigenasi dan ventilasi yang terjadi pada tubuhnya. Untuk menilai kerja pernafasan dari pasien maka dapat dilakukan dengan memperhatikan tanda visual dan auditory. Untuk tanda yang dapat dinilai secara visual, maka kita dapat melihat posisi abnormal dari anak ( tripod, sniffing dsb), berapakah respiratory ratenya (cepat, lambat atau tidak ada) , ada tidaknya retraksi dinding dada (karena bantuan dari otot bantu pernapasan, harus dinilai dengan membuka pakaian anak dan lihat ke bagian supraclavicular, intercostal, dan substernal), head bobbing ( leher anak ekstensi ketika inspirasi, kemudian diayun kedepan ketika ekspirasi dan menunjukkan adanya hipoksia parah serta ada bantuan dari otot accesorius di leher ketika bernafas) dan nasal flaring ( nafas cuping hidung yang menunjukkan peningkatan usaha nafas).  Sedangkan tanda auditory yang dapat dinilai adalah suara nafas yang abnormal yang dapat digunakan untuk membantu diagnosis mengenai letak dari obstruksi saluran nafas yang terjadi. Suara nafas yang dapat terdengar secara langsung tanpa menggunakan stetoskop mengindikasikan adanya obstruksi pada saluran nafas.
  3. Circulatory à penilaian yang dilakukan secara cepat dapat menunjukkan apakah cardiac output pada pasien dan perfusi ke organ vital telah adekuat. Apabila ternyata cardiac output tidak adekuat, maka tubuh akan berusaha untuk memprioritaskan aliran darah pada organ-organ vital (otak, jantung dan ginjal) sehingga kulit akan tampak lebih pucat, cyanosis, dsb. Biasanya kulit yang pucat akan terlihat pada gejala awal dan cyanosis akan muncul pada gejala yang lebih lambat.

Kemudian, setelah kita sudah menilai kondisi pasien dengan PAT, maka selanjutnya kita dapat menilai kondisi pasien dengan menggunakan ABCDE:
A: Airways à buka jalan nafas pasien, lakukan “look listen and feel” . Penilaian jalan nafas mencakup apakah jalan nafas pasien dalam keadaan bersih, dapat di atasi, perlu dilakukan intubasi ataukah sudah terjadi obstruksi.
B : Breathing à Ketika menilai usaha nafas di PAT, kita hanya menilai secara cepat apakah pernafasan pasien dalam keadaan cepat, lambat atau bahkan tidak ada. Sedangkan pada penilaian usaha nafas kali ini harus lebih detail dengan menggunakan stetoskop dan menilai beberapa komponen seperti : respiratory rate, usaha/mekanis, masuknya udara dan warna kulit pasien.
Usia (Tahun)
Respiratory Rate
(Nafas/menit)
<1
30-40
2-5
20-30
5-12
15-20
>12
12-16

C : Circulation à sirkulasi darah. Dinilai dengan memperhatikan lebih lanjut denyut jantung, tekanan darah dan perfusi sistemik. Perfusi sistemik dapat diketahui dengan cara memeriksa peripheral dan central pulses, skin perfusion, appearance dan urine output. Adapun untuk memeriksa perfusi kulit yakni dengan cara memperhatikan temperatur pada ekstrimitas, waktu pengisian kapiler (capillary refill), serta warna (apakah pink, pucat, biru atau bercak-bercak).
Usia (Tahun)
Heart Rate
(bpm)
  Newborn-3 bulan
85-200 bpm
3 bulan- 2 tahun
100-190 bpm
2-10 tahun
60-140
Usia (Tahun)
Fifth percentile mmHg Systolic BP
0-1 bulan
60
>1bulan- 1 tahun
70
>1tahun
70+ (2xusia dlm tahun)






D : Disability à menunjukkan status neurologis mengenai kondisi korteks cerebri, batang otak, dan aktivitas motoris. Evaluasi yang dilakukan dalam pemeriksaan antara lain adalah level of consciuosness, pergerakan motoris, dan pupil. Untuk memeriksa level of consciousness maka dapat dilakukan dengan memeriksa AVPU (Alert, responsive to  Voice, responsive to Pain dan Unresponsive). Untuk pemeriksaan fungsi motoris, maka dapat dilakukan dengan menilai apakah pergerakan simetris, adakah kejang, kaku maupun postur tubuh tertentu yang abnormal.
E: Exposure à dinilai dengan memperhatikan kondisi tubuh pasien. Adakah bercak, kebiruan, atau excoriasi  pada tubuh pasien.
Berikut ini adalah klasifikasi dari status fisiologis dari pasien :
  1. Stabil
è  Initial manajemennya adalah segera memulai pemeriksaan lebih lanjut, menyediakan terapi spesifik sesuai indikasi dan melakukan penilaian berulang
  1. Respiratory dysfunction
·         Potential respiratory failure
·         Probable respiratory failure
è  Berikut manajemen dari respiratory dysfunction:
Potential Respiratory Failure
Probable Respiratory Failure
*        Keep with caregiver
*        Position of comfort
*        Oxygen as tolerated
*        Nothing by mouth
*        Monitor pulse oximetry
*        Consider cardiac monitor
*         Separate from caregiver
*        Control airway
*        100 % FiO2
*        Assist ventilation
*        Nothing by mouth
*        Monitor pulse oximetry
*        Cardiac monitor
*        Establish vascular access                  

  1. Shock
·         Compensated à pasien dengan kondisi fisiologis shock namun masih memiliki tekanan darah yang normal
·         Decompensated à pasien dengan kondisi fisiologis shock dan tekanan darah nya sudah turun ( hypotension) dan merupakan tanda shock yang sudah terjadi dalam waktu yang lama.
è  Manajemen :
1.       Berikan oksigen FiO2 =1,0) dan pastikan jalan nafas dan ventilasi telah adekuat
2.       Stabilkan akses ke vaskuler
3.       Berikan volume expansion
4.       Monitor oxygenation, heart rate, dan urine output
5.       Pertimbangkan pemberian infus agen vasoactive

  1. Cardipulmonary failure
è  Manajemen :
1.       Oxygenasi, ventilasi dan monitoring
2.       Lakukan penilaian ulang terjadinya gagal nafas atau shock
3.       Dapatkan akses ke vaskuler pasien

  1. Surgical Cases
Ehem, sebenarnya materi yang ini sudah seriing sekali dibawakan. Yakni tentang ileus pada anak, namun tidak ada salahnya kita mengulang mempelajarinya. Tolong baca ulang blok 2.3 untuk lebih jelasnya ya. Karena yang dibahas disini cuma sedikit sekali. Kita mulai dari ilustrasi kasus ya, tetap semangat kawan J

Kasus : Seorang bayi laki-laki usia 3 hari lahir spontan, aterm dengan berat badan 3000gram. Riwayat persalinan ibu G1P1A0. Dari tampakan klinis tampak perut bayi kembung. Pemeriksaan menunjukkan, bayi mengalami demam 40o C dan dehidrasi berat. Hasil lab darah WBC 17900 /cmm, HB9,7 g/dl PLT 50000 /cmm, , DIFF.TEL Lymp. 33%, Mono 4 %, Neu 82 %, Eos 1 %, Bas. 0%,    Alb. 2,5 g/dl, Na 130 mmol/l, K 2,1 mmol/l, Cl 80 mm0l/l. PH 7,28, HCO  18 mEq/L.

Nah, dari kasus diatas, kita bisa mendiagnosis sang bayi mengalami ileus pada saluran pencernaannya. Sekarang kita mulai masuk ke pembahasan ya.

Distensi Abdomen, dapat terjadi pada kondisi ileus. Ileus sendiri dapat terjadi pada usus kecil (side view, pubo-xyphoid line) maupun pada usus besar ( angulus costa-SIAS, frog like abdomen). Ileus secara klinis dibagi menjadi dua yakni ileus letak tinggi (dari upper GIT sampai setinggi pars II dari duodenum) serta ileus letak rendah (  dibawah dari pars II duodenum sampai ke anus). Nah, trias terjadinya ileus adalah mencakup tiga hal, yakni adanya obstipasi, distensi abdomen, dan muntah. Ketika terjadi ileus, maka komplikasi yang terjadi pada tubuh bayi akan dapat membahayakan hidup jika tidak ditangani dengan cepat.
Adanya ileus akan menyebabkan usus menjadi terdistensi kemudian menekan limfa, vena dan arteri pada usus. Ketika terjadi penekanan pada aliran limfa usus, maka akan dapat menyebabkan saluran limfa menjadi pecah dan keluarlah cairan limfa dari dinding usus. Apabila menekan di vena, maka vena juga dapat pecah dan akhirnya cairan akan keluar ke ruang ketiga yakni salah satunya adalah rongga peritoneum (third space syndrom).  Masuknya cairan ke ruang ketiga ini menyebabkan terjadinya dehidrasi pada bayi.  Derajat dehidrasi dapat dibagi menjadi tiga yakni sedang (defisit 5% ), moderate ( defisit 10%), dan severe ( defisit 15%).
Nah, selain kondisi diatas, pada ileus akan ada stagnasi feses dimana normalnya masa transit feses yang 8 jam akan menjadi bertambah lama. Ketika terjadi distensi abdomen yang cukup parah, maka akan menyebabkan venous return ke jantung menjadi berkurang, selain itu distensi abdomen pun juga akan menekan diafragma ke atas. Hal ini disebut sebagai syndroma kompartemen abdomen. Hal lain yang dapat muncul dari kondisi ini adalah penumpukan feses yang terlalu lama akan menyebabkan bakteri menjadi tubuh subur di dalam usus dan dapat menembus mukosa usus dan akhirnya menjadi sepsis.
Untuk manajemennya, ketika terjadi third space syndrome, maka bisa diberikan penggantian cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi yang bertambah parah. Untuk mencegah syndroma kompartemen abdomen, maka dapat dipasangkan nasogastric tube dan rectal tube untuk prosedur dekompresi. Dan untuk mencegah terjadinya sepsis, maka bayi perlu juga diberikan antibiotik.
Gangguan cairan, elektrolit dan asam basa dapat pula terjadi saat, sebelum dan sesudah operasi. Hal ini dapat membahayakan kehidupan apabila tidak dapat diidentifikasi dan ditangani dengan baik. Jumlah cairan yang ada pada tubuh pasien juga penting untuk dimonitoring dengan ketat. Defisit cairan terbagi menjadi tiga, yakni :
  1. Dehidrasi ringan à 5 % (50ml/kgBB X TBW)
  2. Dehidrasi sedang à 10% ( 100ml/kgBB X TBW)
  3. Dehidrasi berat à 15% (150 ml/kgBB X TBW)
Sedangkan jenis-jenis dehidrasi adalah dehidrasi isotonik (Na 130-150 mEq/L), hipotonik ( Na<130 mEq/L) dan hipertonik (Na>150 mEq/L).

dan ini adalah synopsis nya :)



semoga bermanfaat :)

-nm-

Rabu, 03 Oktober 2012

Untukmu, hati.

Bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful


Untukmu, hati.
Wahai hatiku, sekian lama aku selalu mencoba berdamai denganmu. Memahamimu sepenuhnya, mengajakmu berbicara dalam renungan panjang yang tak pernah ku tinggalkan. Namun, meski jabatan padamu terus ku lakukan, hingga saat ini tetap saja tak kuasa aku melihatmu berubah arah. Terombang-ambing.

Aku menyadari, hati jauh lebih licin dari apapun. Bahkan dari belut sawah yang kupegang di tanganpun, engkau jauh lebih licin. Engkau sangat mudah berubah arah, duhai hatiku. Disatu  waktu aku  melihatmu teguh dalam kebenaran menjaga agama. Namun di sisi lain, kulihat kau pun lalai karena maksiat yang tak kau sadari sendiri. Apa maumu?

Ketika aku mendapatimu tegas pada mereka, lawan jenismu. Kekagumanku padamu bertambah. Betapa engkau berusaha menutup seluruh celah yang akan membuatmu ternoda. Memerintahkan para pasukanmu untuk waspada setiap saat. Mata yang menunduk, lisan yang berkata benar, dan kaki yang melangkah dalam kebaikan. Semua atas perintahmu. Karena engkau ibarat raja dalam jasadku yang lemah ini. Ketika engkau baik, jasadku pun akan baik.

Namun, sering pula kilihat kau lalai. Berpanjang angan untuk sesuatu yang belum tentu terjadi. Berpikir hal yang tak sepantasnya dipikirkan oleh seorang muslimah. Hasad, khianat, prasangka buruk, dan semua musuh dari syaithan seakan siap menyerbumu kapanpun kau lalai. Kau baru menyadarinya ketika hitam mulai memenuhi pekatmu. Futur. Mengeras dan ternoda.

Hatiku.
Aku mengerti. Sungguh mengerti. Betapa engkau sering gelisah dan risau mengingat janji-Nya tentang pasangan hidup. Penasaran, ingin tahu, tak sabar, semua seakan menjadi satu rasa yang sulit kau ungkapkan. Banyak caramu mengalihkan perhatian untuk urusan ini. Namun, saat teman-teman di sekitarmu mengungkitnya, kau mudah sekali lemah. Bertanya, dan mulai berpanjang angan. Siapa ya?

Hatiku, yang kuinginkan dalam kebaikan selalu.
Satu pintaku padamu. Bersabarlah. Tidakkah engkau percaya, Alloh-lah Sang Maha Menepati Janji? Tiadalah Ia berjanji, kecuali Ia akan menepatinya. Tak perlu gelisah, risau, gundah dan gulana. Alloh sudah mengatur semuanya. Bersabarlah dalam penantianmu. Karena kelak ketika berbuka, akan kau rasakan manisnya penantianmu selama ini. Nikmat yang berbalut ridho-Nya. Halal yang di berkahi-Nya. Menyenangkan bukan? Tak maukah dirimu merasakannya?

Sekarang hatiku.
Mari kita berusaha bersama memperbaiki diri. Aku dan kamu. Kita mesti seirama. Seiring dengan aliran darah dalam jasadku, aku berharap kita selalu dalam kebenaran yang nyata. Menjemput setiap ilmu yang ada. Memuroja’ah pelajaran yang kita dapatkan bersama. Mengulang-ulang hafalan alqur’an dan hadits yang sering terlupa. Serta ilmu dunia yang tak boleh dilalaikan juga. Bersamamu hati. Mari kita berusaha.

-bersabarlah wahai jiwa, sungguh penantian ini tak akan lama-

 muthmainnafs
101111

Senin, 10 September 2012

ketulusan cinta

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful


Iseng membaca status facebook seorang teman, dan kata-katanya sungguh bagus sekali. Saya suka sekali ketika membacanya. Semoga bermanfaat untuk teman-teman juga ya yang turut membaca :)

ketulusan cinta bukanlah berupa ungkapan-ungkapan manis yang kita perdengarkan di kedua telinganya dan membuat hatinya berbunga-bunga. Namun, cinta hakiki adalah ketika kita berhasil menghubungkan hati orang yg kita cintai dengan akhirat, memperdalam cinta kepada Allah di hatinya, menanamkan rasa takut kepada-Nya dalam sanubarinya, dan membantunya melakukan kebaikan :)

ahh, betapa tebusan jihad seorang wanita terbayarkan bukan dengan berlaga di medan perang, namun sesederhana ketaatan kpd suami yg kita cintai 

(Ukhty AA)


-nm-

Senin, 03 September 2012

Cintamu Padaku

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

Oke, ditengah-tengah hebohnya ujian OSCE yang menjelang, izinkan nafsa untuk sedikit berintermezzo ya. Entah mengapa, diwaktu teman-teman belajar, saya justru asyik membaca salah satu buku kumpulan puisi karangan penulis yang sudah tidak asing lagi. Puisi yang satu ini bagus sekali menurut saya. Meski isinya tentang cinta, tapi maknanya sungguh dalam. No galau please ya :)

Silakan disimak.

Cintamu Padaku
Cintamu padaku
adalah kerinduan waktu
memeluk bisu di batu-batu
saat gerimis jatuh
Cintamu padaku
adalah ketabahan matahari
tatkala menumbuhkan mawar
di nadi sunyi
Cintamu padaku
adalah keindahan purnama
kala meneteskan cahaya
pada lara
Cinta tanpa musim itu
memberi napas dan sayap
pada beribu puisi abadi
tentang kita 
: Pernahkah
kusampaikan padamu?
Cipayung, 28 Januari 2004
Helvy Tiana Rosa




-nm-

Sabtu, 07 Juli 2012

Terimakasih, Puskesmas Wates!

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful


Menjalani tahun ketiga di bangku kedokteran itu rasanya seperti sekelebat saja. Cepat sekali. Kemarin baru saja berkenalan dengan teman-teman baru di Tutorial 26 dan tak terasa hari Kamis kemarin menjadi tutorial terakhir kami di tahun ketiga.

Satu hal yang paling saya suka selama tahun ketiga ini adalah ketika saya diberi kesempatan untuk mencari ilmu secara langsung di Puskesmas Wates. Puskesmas Wates, menjadi tempat kami “main” selama 3 bulan terakhir ini. Menempuh waktu sekitar 50 menit dari kampus, kami akhirnya tiba di Puskesmas yang terletak di pinggir jalan dan dikelilingi oleh sawah hijau nan terhampar luas.



Beberapa kali menjalani tugas di Puskesmas Wates, banyaak sekali pengalaman berharga yang saya peroleh. Alhamdulillah bi ni’matihi thathimusshalihaat. Saya berkesempatan mendapatkan beberapa kompetensi yang sebelumnya belum pernah saya lakukan. Dengan bimbingan dan supervisi dari dua dokter di puskesmas, dr. Norma dan dr. Dian yang sangat baik dan penyabar. Serta beberapa staf dan perawat yang saya kenal, saya mendapatkan banyak hal tak terlupa disini.

Di Puskesmas ini, saya belajar untuk berinteraksi langsung dengan pasien. Pasien, yang juga merupakan guru bagi para dokter merupakan seseorang yang hendaknya diperlakukan dengan penuh empati. Saya belajar berkomunikasi dengan bahasa jawa dan memahami secara mendalam keluhan pasien. Terkadang saya geli mendengar cerita pasien yang lucu. Terkadang saya dan pasien yang sudah sepuh bisa tertawa bersama karena sama-sama bingung. Hehe. Pasiennya bingung saya tanya apa, saya bingung pasien jawab apa. Akhirnya kami tertawa bersama. Asyik sekali. Alhamdulillah.


Saya juga belajar melihat realita kondisi kesehatan Indonesia secara langsung. Memahami bahwasanya tugas dokter itu cukup berat. Tak hanya periksa pasien kemudian habis perkara. Edukasi, follow up pengobatan dan lifestyle tak boleh terlupa. Dan tentu saja dalam setiap prosedurnya kami harus senantiasa memakai jubah empati. Tersenyum, sabar dan telaten menyelesaikan permasalahan kesehatan pasien kami.

Pengalaman tak terlupa yang saya pernah lakukan di Puskesmas Wates adalah untuk pertama kalinya saya berkesempatan menjahit luka irisan pada pasien. Waktu itu, saya dan teman saya sedang di Balai Pengobatan, kemudian tiba-tiba ada seorang ibu datang dengan tangan kanan berdarah banyaak sekali. Ternyata pasien tersebut mengalami sobekan diantara jempol dan telunjuk karena terkena gelas yang pecah saat mencuci piring. Akhirnya, saya dan seorang teman ikut membantu perawat merawat luka pasien. Alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk menyuntikkan obat bius lokal pada pasien, dan menjahit 2 jahitan luka tersebut. Pengalaman ini sungguh tak terlupa, karena selama ini saya hanya berlatih menjahit luka di manekin kulit, dan kali ini di kulit yang sebenarnya.


Pengalaman lain yang pernah saya dapatkan adalah saya diberi kesempatan untuk melakukan Rectal Toucher di anus pasien. Saat itu, datang seorang pasien dengan keluhan sulit kencing dan buang air besar. Diagnosis dokter saat itu adalah pasien mengalami Benign Prostat Hypertophy atau dengan bahasa lebih mudah dipahami adalah ada perbesaran pada kelenjar prostat pasien. Di akhir pemeriksaan, saya bertanya pada dr. Dian, bukankah biasanya pasien dengan BPH akan dilakukan Rectal Touche? Yakni prosedur memasukkan jari dokter ke dalam anus pasien untuk memeriksa ukuran kelenjar prostat pasien. Dr. Dian pun menyetujui dan akhirnya mempersilakan saya untuk melakukan prosedur tersebut dengan hati-hati (karena ini baru pertama kalinya saya melakukan RT). Alhamdulillah, segalanya berjalan cukup lancar.

Selain dua pengalaman tersebut, saya juga mendapatkan banyaaak sekali pengalaman. Memasang EKG, mengambil darah pasien, melakukan nebulizer, perawatan luka, pemeriksaan fisik, telinga, mata, dan lain-lain. Alhamdulillah, senang sekali rasanya ilmu yang telah saya pelajari bisa terasa manfaatnya. Satu hal yang menggelitik benak saya saat itu adalah kelompok kami disebut dengan kelompok yang overnergy oleh dr. Dian. Kami tampak sangat bersemangat dalam menjalani proses pembelajaran di Puskesmas Wates ini dibandingkan kelompok lain yang juga belajar disana.

Saya sendiri merasa, selama proses pembelajaran ini saya bisa dibilang cukup aktif meminta tindakan. Beberapa kali saya mengajukan diri untuk membantu perawat dan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Karena saya sukaaa sekali dengan proses belajar yang seperti ini. Tidak membosankan, asyik, dan tidak akan mudah terlupakan. Namun, bukan berarti saya gila kompetensi dan menguasai semuanya sendiri. Saya juga mempersilakan teman saya untuk turut mencoba, dan setelahnya kami akan berdiskusi bersama.

Hal yang membahagiakan saya adalah ketika dr. Dian pernah berbisik pada saya “ Silakan diperiksa pasiennya ya, saya sudah percaya dengan pemeriksaan fisik kamu, pemeriksaan fisik kamu ke pasien cukup bagus”. Alhamdulillah, bahagia saya mendengarnya. Tidak ada sama sekali maksud sombong atau berbesar hati. Namun bagi saya, ucapan itu motivasi hebat bagi saya untuk terus aktif dalam belajar. Bahwa tidak sia-sia selama ini saya aktif bertanya ini itu pada beliau. Alhamdulillah :)

Namun, diakhir perjalanan di Puskesmas Wates, renungan mendalam pasti memenuhi benak saya. Saya harus belajar jauh dan jauh lebih rajin untuk menjadi seorang dokter yang baik. Masyarakat sungguh masih teramat memerlukan dokter yang bermanfaat ilmunya. Dan ini menjadi cambuk bagi saya untuk terus rajin belajar setiap harinya. Semoga Allahu Ta’ala senantiasa memudahkan saya dan teman-teman untuk terus belajar ilmu yang bermanfaat ya. Aamiin.


Special thanks to :
Keluarga Besar Puskesmas Wates, Yogyakarta.
Terutama untuk dr. Norma dan dr. Dian.
Jazakumullahu khairan katsiran.
:)
 -nm-

Jumat, 22 Juni 2012

HSC : Balanced Nutrition

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

Seperti biasa, kita mulai dengan berdo’a dulu ya..^^

BALANCED NUTRITION
Based on slide Ibu BJ. Istiti Kandarina
Referensi : Introduction to Nutrition by Henrietta F
-nafsa-

Langsung saja ya. Pada catatan kuliah kali ini kita akan membahas hubungan antara nutrisi yang seimbang dengan kesehatan serta rumusan yang tepat untuk nutrisi seimbang. Cayoo!

Seperti kita ketahui, bahwasanya nutrisi yang seimbang sangatlah berpengaruh pada kehidupan seseorang. Seimbang disini dalam artian tidak berlebihan tidak pula kekurangan. Banyak sekali hal yang akan terjadi apabila seseorang tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang dalam hidupnya. Sebagai contoh ya, seorang bayi yang sejak dalam kandungan tidak mendapat nutrisi yang mencukupi, maka ia aka terlahir sebagai Low Baby Weight. Ketika ia dalam masa kanak-kanak juga tidak mendapatkan nutrisi yang seimbang, maka ia akan menjadi anak yang kurang gizi alias stunted, dan apabila kondisi ini terus berlangsung hingga ia remaja maka tentu saja dapat menurunkan kapasitas mental dari anak tersebut. Nah, ketika anak tadi telah tumbuh dewasa dan menjadi seorang wanita, menikah *uhuk* dan hamil, apabila ia tetap tidak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang tentu saja akan menyebabkan kehamilan yang low weight gain sehingga berisiko tinggi terhadap kematian ibu hamil. Jika kondisi ini terus berlangsung hingga tua, maka akan menyebabkan seseorang menjadi lansia yang kurang nutrisi pula sehingga tidak mampu hidup dalam waktu yang lama. Heuumm…Bahaya juga ya..

NUTRISI SEIMBANG
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan nutrisi yang seimbang? Well, ini adalah salah satu kriteria yang perlu kita perhatikan dalam memilih nutrisi yang seimbang untuk tubuh kita :
  1. Tidak ada satu jenis makanan yang mampu menyediakan semua nutrisi yang kita perlukan.
  2. Pilihlah makanan dari semua jenis makanan setiap hari.
  3. Ikuti aturan ini untuk mendapatkan pilihan terbaik :
©       Makanlah 5 atau lebih jenis buah-buahan atau sayuran setiap hari (Jleb! Sehari makan buah sekali aja jarang >.<)
©       Pilihlah makanan “whole grain food” dan batasilah makanan yang membutuhkan tambahan gula.
©       Pilihlah makanan yang mengandung lemak sehat (HDL) dan batasilah makanan yang mengandung lemak jenuh dan trans fat.

Untuk sekedar informasi tambahan..ternyata setiap jenis makanan akan menyumbangkan kalori yang berbeda-beda jumlahnya untuk setiap orang. 1 gram Protein dan Karbohidrat akan memberikan 4 Kalori, sedangkan 1 gram Lemak akan memberikan 9 Kalori. (1 Kalori = 1kkal)
Sekarang kita bahas ke kebutuhan nutrisi bagi setiap tingkat usia ya teman-teman..
A.      KEBUTUHAN GIZI BAYI USIA 0-1 TAHUN
Bayi di usia 0-1 tahun masih membutuhkan makanan utama berupa ASI. Dari ASI, bayi telah mendapatkan cukup nutrisi yang ia perlukan untuk tumbuh dan berkembang. Nah mekanisme pengeluaran air susu adalah ketika seorang bayi meminum ASI dari ibunya, maka secara tidak langsung ia telah memberikan stimulus pada hipothalamus sang Ibu untuk memberikan sinyal pada glandula pituitary sehingga meningkatkan produksi hormon prolaktin yang akan menstimulus pengeluaran ASI. Nah, ASI juga mengandung zat imun yang bermanfaat bagi bayi, terutama ASI yang keluar pertama kali, yakni Kolostrum.
Pada usia bayi < 6 bulan, maka hendaknya sang ibu memberikan ASI saja sebagai nutrisi utama bagi bayi (ASI Eksklusif). Hal ini dikarenakan sebelum mencapai usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi belum berfungsi dengan sempurna. Sehingga ia belum mampu mencerna makanan selain ASI. Sedangkan pada usia bayi 6 bulan hingga 12 bulan, dapat diberikan ASI dan makanan pendamping ASI sebagai nutrisi bagi bayi. Makanan pendamping yang diberikan haruslah diawali dengan pemberian ASI terlebih dahulu. Selain itu makanan pendamping tersebut haruslah sudah di lumat, dapat berupa buah, bubur susu, atau nasi tim yang disaring yang bisa diberikan selama 2 kali sehari. Pada usia ini kapasitas pencernaan, enzim pencernaan dan kemampuan metabolisme bayi telah siap untuk menerima makanan lain selain ASI. Selain itu, pada usia ini kebutuhan gizi bayi tidak dapat tercukupi dari ASI saja. ASI hanya mampu memberikan 70% gizi bagi bayi, sedangkan 30% nya didapat dari makanan pendamping ASI.
Ini adalah rumus kebutuhan gizi bagi bayi ya :
Nutrisi
Rumus
Kalori
100-120/kg BB
Protein
1,5-2 gr /kgBB
Karbohidrat
50-60% dari total kebutuhan kalori sehari
Lemak
20% dari total kebutuhan kalori sehari
                Nah, di slide nomor 11 itu ada contoh perhitungannya teman, cuma sampai sekarang belum paham. Jadi nggak tak masukin di HSC dulu ya. Kemarin udah tak tanyakan ke tutor waktu praktikum Nutritional Assessment, tapi beliau juga belum mengerti kenapa. Kalau ada teman2 yang sudah paham, atau sudah pernah menanyakan ke Ibu Istiti, silakan hubungi nafsa ya. Nanti mungkin bisa ditampilkan di HSC selanjutnya. Terimakasih ^^

Kita lanjut ya..Nah, ternyata manfaat dari memberikan ASI itu sangat besar baik untuk sang Bayi maupun ibunya. Apa saja? Untuk sang Bayi, ASI akan bermanfaat dalam menyeimbangkan kebutuhan nutrisinya, memberikan keseimbangan hormon, berkaitan dengan perkembangan kognitif, mengurangi risiko terjadinya infeksi dan penyakit, serta mengurangi kemungkinan alergi makanan. Sedangkan untuk sang Ibu manfaat dari pemberian ASI adalah meningkatkan kontraksi dari uterus (karena pemberian ASI akan merangsang sekeresi oksitosin yang akan meningkatkan kontraksi uterus), menunda terjadinya menstruasi (karena pemberian ASI akan memicu sekresi hormon prolaktin yang akan menghambat terjadinya ovulasi karena mengganggu kerja hormon LH dan GRH),  menjaga ketersediaan besi dalam tubuh ibu, menghindari risiko kanker payudara, ibu merasa nyaman dan dapat memperbanyak waktu bersama sang bayi.

B.    NUTRISI UNTUK IBU YANG MENYUSUI
Untuk nutrisi selama masa laktasi, sang Ibu membutuhkan nutrisi yang mencukupi. Asupan energi yang dibutuhkan oleh Ibu yang menyusui adalah sekitar 650 Kal untuk mendukung produksi air susu ibu. Dimana yang direkomendasikan adalah 500 Kal dari makanan serta sisanya bisa di dapat dari cadangan energi yang tersimpan dari lemak dalam tubuh. Sang ibu juga tidak diperbolehkan untuk berolahraga berat karena akan dapat meningkatkan konsentrasi asam laktat pada ASI dan bayi tidak akan menyukai rasa ASI tersebut. Ibu yang sedang menyusui juga membutuhkan asupan vitamin yang mencukupi, yakni vitamin B6, B12 , A dan D.
                Ibu yang sedang menyusui juga membutuhkan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Cara mengatasi dehidrasi dapat dilakukan dengan cara meminum segelas air setelah makan dan setiap kali menyusui bayi. Suplemen lain yang diperlukan bagi ibu hamil selain vitamin adalah zat besi untuk mengganti persediaan dalam tubuh. Ibu menyusui juga disarankan untuk mengurangi makanan dengan rasa yang terlalu kuat seperti rasa pedas karena akan merubah rasa ASI karena beberapa bayi sensitif terhadap makanan yang dimakan oleh ibunya. Ibu yang sedang menyusui juga tidak diperbolehkan untuk minum alkohol , minum obat tanpa resep dokter, minum obat2an ilegal, merokok, berada pada lingkungan yang terkontaminasi dan minum kafein.

C.       NUTRISI UNTUK ANAK DAN REMAJA
Pada anak-anak dan remaja, pastikan bahwa setiap pagi mereka makan sarapan yang bernutrisi. Karena sarapa akan memberikan energi yang diperlukan selama anak-anak dan remaja berada di sekolah, saat sedang bekerja atau sedang dirumah. Penelitian telah membuktikan bahwasanya sarapan akan dapat meningkatkan kemampuan belajar anak. Biasanya sarapan yang diberikan adalah nasi dalam bulir yang penuh (kalo di Indonesia ya, kalo di barat mah mungkin pake roti atau sereal).
Sekarang kita lanjut ke remaja yah. Untuk masa remaja, dibagi menjadi tiga yakni masa remaja awal di usia 10-13 tahun, masa remaja tengah di usia 14-16 tahun, masa remaja akhir 17-19 tahun.  Prinsipnya pemberian gizi pada remaja haruslah dinilai secara perorangan berdasarkan data antropometri, biokimia, pemeriksaan fisik dan klinis, dietary dan psikososial.
Kebutuhan gizi remaja menurut Wait, dkk adalah dihitung menurut Tinggi Badannya, dimana pada usia 11-18 tahun membutuhkan 13-23 Kal /cm untuk laki-laki, dan 10-19 Kal /cm untuk perempuan. Selain itu bisa juga dihitung kebutuhan energi remaja yakni putra 3740 Kal/hari pada umur 16 tahun dan putri 2550 Kal/hari pada umur 12 tahun. Kebutuhan protein pada remaja adalah 0,29-0,32 g/cm untuk putra dan 0,27-0,29 g/cm untuk putri pada usia keduanya di 11-18 tahun. Sedangkan mineral zat besi dan Ca adalah 800-1200 mg/hari.
Pada anak-anak, perlu diperhatikan bahwasanya anak-anak memiliki kecenderungan untuk mengalami overweight. Selama 30 tahun terakhir persentasi anak yang mengalami overweight telah meningkat secara dramatis. Lebih dari 12 juta anak-anak berusia 2-19 tahun telah mengalami overweight pada tahun 2003-2004. Konsekuensi bagi kesehatan seorang anak untuk mengalami overweight adalah memiliki risiko tinggi untuk mengalami penyakit sebagai berikut : Diabetes tipe II, Penyakit Jantung, Depresi, Kadar kolesterol tinggi pada darah, Kematian Dini, Stroke, Hipertensi, Asma dan kanker.
Nah, kenapa seseorang bisa overweight? Jawabannya adalah karena ketidakseimbangan antara asupan makanan dan pengeluaran energi dari tubuh. Ketika asupan makanan jauh lebih banyak dibandingkan energi yang dikeluarkan maka overweight akan terjadi. Peningkatan asupan makanan dapat terjadi karena lebih banyaknya makanan yang tersedia dan lebih banyak kalori, pertumbuhan industri makanan dan iklan makanan yang semakin menggiurkan, porsi makanan yang cukup besar, dan makin banyaknya minuman yang mengandung pemanis. Sedangkan penurunan pengeluaran energi dapat terjadi karena semakin banyaknya acara TV dan video games, kurangnya kelas olahraga, kurangnya pilihan kegiatan seusai sekolah, kurangnya anak-anak yang berjalan kaki atau naik sepeda ke sekolah, dan semakin turunnya persepsi akan keamanan bagi anak-anak sehingga orangtua tidak mengizinkan anak-anak bermain di luar.
Anak –anak juga cenderung lebih suka minuman yang ditambah gula pemanis seperti minuman bersoda dan minuman botol. Padahal konsumsi minuman yang ditambah gula pemanis dapat meningkatkan isidensi obesitas dan diabetes tipe dua. Mengurangi asupan minuman dengan gula pemanis akan menurunkan overweight yang terjadi pada remaja dan anak-anak.

Berikut adalah komponen makanan yang sedikit akan kita bahas yaa..
Sayur-sayuran
Sayuran seperti brokoli, bayam dan wortel merupakan sumber vitamin A, C asam folat, zat besi dan magnesium. Sayuran mengandung lemah jenuh, trans fat yang rendah serta serat yang cukup tinggi. Pilihlah warna yang bervariasi dari sayuran (rainbow color) setiap makan, terutama sayuran yang berwarna hijau tua (brokoli, bayam, selada, sawi kecil / bok choy) dan oranye ( wortel dll). Setiap kali penyajian, minimal ½ cup dari sayuran yang di masak atau mentah, 1 cup dari sayuran berdaun hijau), dan 1 gelas kecil dari 100% jus sayuran.
Buah-buahan
Buah seperti jeruk, strawberry merupakan sumber dari vitamin A dan C serta potassium. Buah-buahan juga mengandung lemak jenuh yang rendah, serta serat yang cukup tinggi. Buah-buahan yang utuh atau dalam bentuk potongan mengandung lebih banyak serat dibandingkan buah-buahan yang di jus. Setiap kali penyajian, ½ cup potongan buah, buah yang dimasak atau buah kalengan, 1 buah ukuran sedang apel, banana, dan jeruk, dan satu gelas
Daging, Ikan dan Biji-bijian
Mengandung protein, vitamin B dan mineral, zat besi serta zinc. Pilihlah biji-bijian yang kering, ikan, unggas, kacang, dan sayuran alternatif yang mengandung protein tinggi lebih banyak dibandingkan daging. Ketika makan daging, pilihlah potongan yang kecil dan pisahkan kulit dari unggas untuk menghilangkan lemak jenuhnya.
Susu
Sumber terbaik untuk kalsium, juga mengandung protein, riboflavin dan vitamin A dan D. Susu dapat membuat tulang menjadi lebih kuat dan gigi lebih sehat. Pilihlah susu yang rendah lemak, atau bahkan tanpa lemak, yoghurt dan produk susu yang lain. Untuk orang-orang yang tidak biasa meminum susu sapi dapat minum susu kedelai dan susu beras yang di fortifikasi kalsium.

Nah, sebaiknya dalam penyajian makanan, kita mengkombinasikan lebih dari satu jenis makanan sehingga semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dapat dipenuhi. Dan ketika kita akan membeli sebuah produk makanan, pastikan untuk membaca label makanan yang tersedia pada kemasan dan membaca berapa persen daily value dari setiap makanan.

Memahami % Daily Value dari sebuah makanan
% daily value dari sebuah makanan akan memberikan informasi apakah makanan yang kita makan dalam kategori memiliki zat gizi yang tinggi atau rendah. Sebuah makanan termasuk dalam makanan yang mengandung lemak jenuh apabila :
  • Makanan dengan %DV £ 5 maka rendah lemak jenuh
  • Makanan denga %DV ≥ 20 maka tinggi lemak jenuh
Untuk mencapai standar lemak jenuh harian, maka caranya adalah dengan memilih makan-makanan yang jika dimakan bersama mengandung < 100% DV untuk lemak jenuh.  Untuk melakukannya, pilihlah kombinasi dari makanan   yang mengandung £ 5% DV lemak jenuh.
Cara menghitung % DV  adalah dengan cara membagi jumlah gram dari lemak jenuh dari setiap penyajian dengan 22 dan dikalikan 100. Contohnya adalah apabila 1 gelas susu memiliki 5 gram lemak jenuh, maka %DV nya adalah (5/22) X 100 = 23 %.

Sedangkan % DV untuk  vitamin, zat besi dan kalsium adalah sbb :
  • Makanan dengan % DV £ 5 adalah makanan dengan rendah nutrisi
  • Makanan dengan % DV ≥20 adalah makanan dengan nutrisi tinggi
Untuk mencapai tujuan asupan yang memadai dari vitamin,zat besi dan kalsium dapat diperoleh dengan cara makan-makanan yang bila dimakan bersamaan akan mencapai target 100% DC untuk nutrisi tersebut.  Untuk melakukannya maka pilihlah makanan yang mengandung vitamin, zat besi dan kalsium yang tinggi agar dapat lebih mudah tercapai.
                Nah, untuk makanan yang mengandung trans fat , biasanya tidak ada %DV nya karena tidak jelas apakah ada level aman untuk trans fat dikonsumsi . Maka cara terbaik adalah dengan cara menghindari trans fat, dengan cara mencari tulisan  “0 gram trans fat “pada label makanan. Teliti bahan makanan apakah ada minyak hydrogenated dan ganti produk makanan yang tidak mengandung makanan atau minyak yang terhidrogenasi.

  1. NUTRISI UNTUK LANSIA
Sebelumnya kita bahas dulu ya mengenai batasan lansia. Menurut Durmin, pembagian lansia dibagi menjadi dua yakni young elderly  di usia 65-75 tahun dan  older elderly yakni usia 75 tahun. Sedangkan menurut Munro dkk, older erderly dibagi menjadi dua, yakni usia 75-84 tahun dan usia 85 tahun. Menurut M. Alwi Dahlan, seseorang disebut  lansia bila usianya telah lebih dari 60 tahin, dan menurut usia pensiun dianggap lansia bila usia diatas 56 tahun.
                Nah, yang terakhir adalah menurut WHO, usia lansia adalah sbb :
  • Usia pertengahan : 45-59 tahun
  • Usia lanjut 60-74 tahun
  • Usia tua 75-90 tahun
  • Usia sangat tua >90 tahun
Faktor-faktor yang mempengaruhi  kebutuhan gizi lansia adalah sbb :
ž  Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat kerusakan gizi (ompong)
ž  Berkurangnya indera pengecapan à penurunan cita rasa
ž  Kerongkongan mengalami pelebaran
ž  Rasa lapar menurun à asam lambung menurun
ž  Gerakan usus / gerakan peristaltik lemah & biasanya menimbulkan konstipasi
ž  Penyerapan makanan di usus menurun

CARA UNTUK MENILAI STATUS GIZI  SESEORANG
Salah satu cara yang bisa dipakai untuk menilai status gizi seseorang adalah dengan melakukan Recall 24 jam. Dapatkan daftar makanan dan minuman yang telah di konsumsi selama 24 jam terakhir secara akurat dan lengkap. Bisa dilakukan dengan menanyakan pertanyaan sbb :
©       Makanan / minuman apa saja yang sudah dikonsumsi?
©       Berapa banyak mengkonsumsi makanan/minuman tersebut?
©       Kapan mengkonsumsi makanan/minuman tersebut?
©       Bagaimanakah makanan/ minuman itu disiapkan?
©       Bagaimanakah makanan/minuma itu disajikan?
©       Bagaimanakah spesifikasi dari makanan tersebut?
Nah, selama melakukan interview recall 24 jam itu, kita harus membuat suasana yang nyaman untuk klien sehingga ia dapat berterus terang.  Dan apabila kilen merasa kesulitan ketika mengingat makanan yang terakhir dimakan selama 24 jam terakhir, bisa dibantu dengan menanyakan pertanyaan dan memperbolehkan kilen untuk bercerita.

13 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG (DEPKES RI, 1996)
  1. Makanlah aneka ragam makanan
  2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
  3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
  4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
  5. Gunakan garam beryodium
  6. Makanlah makanan sumber zat besi
  7. Berikan ASI saja pada bayi sampai berumur 4 bulan
  8. Biasakan makan pagi
  9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya
  10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
  11. Hindari minum minuman beralkohol
  12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
  13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
Alhamdulillah, selesai..
Silakan kritik dan sarannya disampaikan ke nafsa yah.
Oya, kel 26 jualan makanan loh, ada jelly ,jus ,tahu bakso dll. Jangan lupa beli ya teman2. Insyaa Allah enak..Ehehe.
*numpang promosi*
-nm-