In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ketika engkau mendapati tidak ada seorangpun selain Allohu Ta'ala bersamamu, maka ketahuilah bahwasanya Allohu Ta'ala sudah lebih dari cukup dibandingkan segalanya.."

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Ikhlas adalah tidak merasa telah berbuat ikhlas. Barangsiapa masih menyaksikan keikhlasan dalam ikhlasnya, maka keikhlasannya masih membutuhkan keikhlasan lagi.." (As-Suusiy)

In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful..

"Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhainya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam syurga-Ku.." (Al-Fajr : 27-30)

Recent Posts

Sabtu, 31 Desember 2011

HSC : Recent Approach in Dsypnea and Cough

Bismillahiirahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

RECENT APPROACH IN DYSPNEA AND COUGH
Based on lecture d. Sumardi
-nafsa-



Silakan baca do’a dulu ya teman-teman :) Aamiin.
Baiklah, mari kita lanjuut.

DYSPNEA / SESAK NAFAS
Secara definisi, dyspnea adalah sensasi dimana seseorang merasa tidak cukup bernafas. Sedangkan menurut American Thoracic Society, dyspnea adalah pengalaman subjektif dari ketidaknyamanan ketika bernafas yang terdiri dari sensasi yang berbeda secara kualitatif dan bervariasi intensitasnya. Ketidaknyamanan tersebut didapatkan dari interaksi berbagai macam faktor yakni, psikologis, fisiologis, sosial dan lingkungan. Serta dapat pula di induksi oleh adanya respon sekunder dari fisiologis dan perilaku.
Etiologi Dyspnea
Dsypnea dapat disebabkan karena beberapa sebab, baik sebab pulmonar maupun non pulmonar. Sebab pulmonar berarti kelainan yang terjadi ada pada sistem pernafasan (paru-parunya). Sedangkan sebab non pulmonar artinya berasal dari luar sistem pernafasan, bisa dari jantung, saraf, metabolisme, dan sebagainya.
Dsypnea dengan sebab pulmonar dapat dibagi menjadi dua secara umum. Yakni akut dan kronik. Untuk dsypnea pulmonar akut penyebab nya sebagai berikut : Infeksi (misal : pneumonia, TB dll), Acute Lung Injury, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), Pneumothorax, Foreign body, dan Embolisme. Sedangkan untuk dyspnea pulmonar kronik dapat disebabkan oleh : COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease), Asthma, Efusi Plura (baik karena infeksi atau bukan infeksi), Infected Bronchiectasis, Kanker (baik primer maupun metastasis), Interstitial Lung Disease.



Pulmonar
Non Pulmonar
Acute :  Infection, Acute Lung Injury , Pneumothorax, Foreign body, Embolisme
Neuromuscular : Stroke, CNS Infection
Cardiovaskuler : Myocardial Infarction, Acute Lung Edema
Metabolic : Thyroid Crisis, Hyperuricemia
Chronic : COPD, Asthma, Efusi Pleura, Cancer, Infected Bronchiectasis, Interstitial Lung Disease
Psychiatric : Psychoneurosis, Panic disorder
Dsypnea non pulmonar antara lain disebabkan oleh cardiovascular, neuromuscular, metabolic dan psychiatric. Sebab cardiovasculer antara lain adalah karena Myocardial Infarction (MCI), dan acute lung edema. Sebab neuromusculer antara lain adalah : Stroke dan Infeksi CNS. Untuk penyakit metabolisme antara lain karena adanya krisis thyroid dan hyperuricemia. Sedangkan untuk sebab psikiatrik antara lain adalah psikoneurosis dan panic disorder.

Nah, berdasarkan penyebab-penyebabnya tadi itu, di RSUP dr. Sardjito ada 10 penyakit yang paling sering menyebabkan dsypnea. Penyakit-penyakit yang paling sering tersebut secara urut sbb :
Pulmonary : COPD, Infeksi, Efusi Pleura, Kanker, dan Asthma
Non Pulmonary : Chronic Heart Failure (CHF), Myocardial Infarction (MCI), Chronic Kidney Disease, Hepatic Cirrhosis,  Kanker OBSGYN.

Differential Diagnosis Dyspnea
Pertama kita tanyakan dulu riwayat sesak nafasnya. Apakah akut atau kronik. Hal ini penting untuk mengkategorikan sebab-sebab dyspnea. Setelah itu lihat usianya, apakah usia muda atau sudah tua. Usia > 50 tahun dengan onset yang akut, maka pikirkan kemungkinan dyspnea dengan sebab : CARDIAL. Pikirkan kemungkinan cardial sampai terbukti bukan. Cara mengeceknya adalah dengan mencoba memeriksa denyut jantung (ireguler atau tidak) dan coba cek dengan pemberian nitrat sub lingual. Apabila dengan pemberian nitrat sublingual membaik, maka penyebab dyspnea nya adalah cardial.
Biasanya dyspnea yang kronik akan disebabkan oleh kelainan pulmonar, kecuali adanya embolisme dan benda asing. Sedangkan bila dyspnea disertai dengan adanya peningkatan suhu tubuh baik febrile maupun subfebrile maka pikirkan kemungkinan infeksi. Bila onsetnya akut dan ada demam maka pikirkan kemungkinan infeksi paru-paru.  Bila onset akut, ada demam dan menyerang usia tua maka prognosisnya akan lebih buruk sehingga rujuk ke UGD dan beri oksigen secepatnya. Selain itu pikirkan pula faktor-faktor komorbid untuk memikirkan komplikasinya.

Faktor Komorbid Dsypnea (Jika ada komorbid di rujuk ke UGD agar kondisinya stabil)


·         Usia tua
  • Cardial
  • Diabetic
  • Renal Impairement
  • Immobilisasi : arthritis, stroke, malnutrisi, debility
  • Cancer
  • Chronic Disease



Kita bahas dikit ya treatment masing2 penyakit (cuma yang ada di slide aja ya soalnya kalo dibahas panjang lebar nanti overlap sama lecture lain :))

PNEUMONIA
·         Tanda dan gejala : Dyspnea akut, febrile dengan ronki positif. Biasanya menyerang usia muda kurang < 40 tahun.
·         Terapi : Oxygen 3-5 L /menit, antibiotik broadspectrum (misal : amoxicilin), mucolytic, bedrest dan apabila ada faktor komorbid rujuk ke UGD
ASTHMA
·         Onsetnya biasanya akut pada kronis
·         Riwayat : pasien biasanya datang dengan riwayat pernah di terapi oleh dokter lain. Kenapa? Karena pasien merasa tidak sembuh setelah diobat. Padahal, penyakit asma memang tidak bisa disembuhkan, bisanya cuma dikontrol J
·         Terapi :   1. Anti Inflammasi : streroid (misal : methylprednisolon)
2. Bronchodilator : beta agonis (ex : salbutamol, aminofilin) + inhalasi anticholinergic (ex : ipatrium bromide)
3. Inhalasi streroid berkelanjutan
4. Inhalasi bronchodilator jika diperlukan
5. Antibiotik diberikan jika ada tanda infeksi ( febrile, leukositosis)
6.  JANGAN DIBERI MUCOLYTIC. Kenapa? Karena akan meningkatkan produksi mukus jadinya bakal bikin penderita asma tambah sesak nafas karena mukusnya mengental.
7. Apabila ada faktor komorbid, rujuk ke RS.             

COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease)
·         Lebih sering terjadi pada para perokok
·         Usia penderita biasanya > 40 tahun
·         Onsetnya akut pada kronis (acute on chronic)
·         Apabila ada demem (febrile) dan leukucytosis menandakan adanya eksaserbasi (kambuh) akut
·         Terapi : antibiotik+steroid+bronchodilator
·         Apabila ada faktor komorbid maka segera rujuk ke RS

EFUSI PLEURA


  • Ketika auskultasi tidak terdengar
  • Dibuktikan dengan dilakukan pungsi pleura
  • Jika ada cairan, jangan langsung diambil semuanya, cukup 500-700 cc
  • Jika terdapat darah pada efusi pleura, maka segera rujuk ke RS.
  • Terapi : Oxygen : 3-5 L /menit dan pasien ditempatkan di posisi fawler (setengah duduk)


CARDIAL DYSPNEA
  • Sesak nafas akan terasa apabila beraktivitas
  • Biasanya pada usia tua
  • Ada riwayat medikasi jantung
  • Apabila usia tua dengan sesak nafas akut (pertama kali) maka pikirkan kemungkinan masalah myocardial infarction akut
  • Ada denyut jantung yang ireguler dan bising jantung

Manajemen Dyspnea
1.       Oksigen 3-5 L/ menit  bisa dengan kanul atau masker oksigen
2.       Posisikan pasien pada fawler position , dimana dada lebih tinggi dibandingkan dengan perut
3.       Pikirkan penyebab dyspnea pulmonar atau non pulmonar
4.       Pikirkan penyebab cardial dan non cardial
5.       Jika ada faktor komorbid maka segera rujuk ke RS.
6.       Yang terpenting : CARI UNDERLINE DISEASE NYA!

Kesimpulannya adalah dyspnea/ sesak nafas merupakan sensasi dimana seseorang merasa tidak cukup bernafas. Pikirkan penyebab pulmonar non pulmonar dan cardial non cardial. Apabila pasien usia lanjut dengan dyspnea akut maka pikirkan pertama kemungkinan CARDIAL, sedangkan pasien usia lanjut dengan dyspnea kronik maka pikirkan kemungkinan COPD dan CHF. Dan apabila pasien usia muda dengan dsypnea akut maka pikirkan kemungkinan ASMA atau PNEUMONIA. Untuk usia lanjut dengan faktor komorbid, segera rujuk ke RS.

Alhamdulillah, selesai.
Maaf ya cuma slide oriented. Soalnya kalo mau tak jelasin penyakitnya ntar overlap sama lecture lain.
Kalo ada yang kurang atau salah, feel free to tell me yah.

“Jika engkau berprasangka buruk pada seseorang, maka semua sikapnya akan tampak buruk dimatamu.
Padahal yang sebenarnya buruk adalah hatimu.”

Yuk mari kita budayakan berpikir positif ^^



-nm-

Minggu, 11 Desember 2011

soal MSC : Edisi Blok 3.3 "abdominal complaints"

Bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

Soal MSC Blok 3.3


Edisi Skills-Lab

1.       Seorang pasien anak-anak berusia 5 tahun  mengalami kecelakaan lalulintas bersama ibunya. Sang anak  menderita cedera pada kakinya sehingga terjadi perdarahan yang cukup banyak. Selain itu dari pemeriksaan lanjut didapatkan bahwa sang anak menderita gegar otak akut pada kepalanya. Anda sebagai seorang dokter dituntut untuk segera memberikan cairan resusitasi yang tepat. Cairan apa yang akan anda gunakan, dan berapa ukuran abbocath yang seharusnya dipakai?
a.       Ringer Laktat dengan ukuran abbocath 16 G
b.      Dextrose dengan ukuran abbocath 17 G
c.       Tranfusi darah dengan ukuran abbocath 24 G
d.      Ringer Laktat dengan ukuran abbocath 24 G
e.      Whole packed blood dengan ukuran abbocath 26 G
Jawaban : D: Ukuran abbocath yang paling baik untuk anak-anak adalah 24 G, sedangkan cairan resusitasi yang tepat untuk kasus ini adalah ringer laktat, Karena RL akan mampu menggantikan cairan tubuh yang hilang sampai diketahui golongan darah orang tersebut. Kalo darah yang diberikan, maka harus terlebih dahulu dilakukan cross match test untuk menentukan golongan darah yang tepat.

2.       Ketika anda melakukan insersi intravena ternyata pembuluh darah vena dari pasien sangat sulit ditemukan. Setelah diulangi sebanyak dua kali dengan abbocath yang sama anda tetap saja tidak bisa menemukan pembuluh darah yang tepat. Apa yang akan anda lakukan?
a.       Mencobasekali lagi, tanpa mengeluarkan abbocath seluruhnya dari kulit.
b.      Mengganti abbocath dengan abbocath baru
c.       Menarik abbocath seluruhnya kemudian memilih pembuluh darah di bagian lebih distal agar lebih mudah
d.      Mengganti tangan yang akan diinfus dengan tangan yang lain
e.      Melepaskan torniquet agar pembuluh darah lebih mudah ditusuk
Jawaban : A. Penggunaan abbocath maksimal adalah 3 kali ditempat yang sama tanpa mengeluarkan abbocath sepenuhnya dari kulit. Jika untuk kali ketiga masih tidak bisa, maka abbocath dilepas kemudian ditusukkan di bagian lebih proksimal dari tusukan awal. Dengan catatan jika abbocath masih dalam keadaan bagus tidak perlu diganti hingga dua kali tempat tusukan.

3.       Bapak A datang pada anda dengan keluhan rasasakit di kuadran kanan atas dari perutnya. Ketika anda lakukan pemeriksaan fisik ternyata anda menemukan bahwa perut bapak A distensi dengan hepatomegaly. Anda curigai terjadi ascites pada bapak A, tes apa yang tidak dapat anda lakukan?
a.       Succusion splash
b.      Fluid wave technique
c.       Shifting dullnes
d.      Puddle sign
e.      Ballotement
Jawaban : E. Ballotement adalah tes untuk mengetahui kondisi ginjal, misalnya pembesaran ginjal karena tumor atau hidronefrosis.

4.       Ketika kita menekan kuadran kiri bawah seseorang dan kemudian kita lepas dengan cepat dan mendadak, tiba-tiba ia merasa nyeri hebat pada kuadran kanan bawah. Hal ini berarti orang tersebut memiliki nilai positif pada..
a.       Psoas Sign
b.      Murphy Sign
c.       Rovsing Sign
d.      Obturator Sign
e.      Cullen Sign
Jawaban : C

5.       Yang merupakan indikasi  dari pemasangan kateter  uretra adalah..
a.       Ruptur uretra
b.      Meatal bleeding
c.       Butterfly Hematom di Facia Colles
d.      Floating Prostate
e.      Benign Prostat Hypertophy
Jawaban : E. selain E adalah kontraindikasi dari pemasangan kateter uretra.

6.       Seorang pasien laki-laki datang pada dokter untuk dengan keluhan kencingnya berdarah. Ketika anda lakukan pemeriksaan, ternyata ditemukan darah dalam jumlah besar di urine ( gross hematuria). Darah yang keluar bersamaan dengan urine dan tidak menetes ketika tidak kencing. Pasien mengaku kesulitan buang air kecil. Dokter ingin melakukan tindakan  pemasangan kateter uretra, pilihan yang tepat adalah…
a.       One way catheter karena diperlukan lumen kateter yang lebih besar
b.      Two way catheter untuk mencegah kateter mudah terlepas
c.       Three way catheter, karena diperlukan saluran irigasi untuk mencegah terjadinya penjendalan darah
d.      Four way catheter, untuk mempercepat pengeluaran darah dan urine
e.      Tidak dipasang kateter karena pasien menderita meatal bleeding.
Jawaban : C. Kasus diatas yang terjadi adalah gross hematuria, bukan meatal bleeding karena darah keluar bersamaan dengan urine dan tidak menetes. Pemasangan kateter yang tepat adalah three way catheter karena satu saluran akan berfungsi sebagai tempat mengalir urine, satu sebagai pengunci, dan satu lagi sebagai saluran irigasi untuk mencegah penjendalan darah.

7.       Yang bukan merupakan indikasi dipasangnya nasogastric tube adalah..
a.       Dekompresi dari GIT
b.      Administrai oral agents pada pasien yang tidak bisa diberi makanan dan minuman secara oral
c.       Perdarahan GIT
d.      Menghindari adanya muntah dan mual setelah trauma dan operasi
e.      Memasukkan anastesi ketika akan operasi
Jawaban : E. Clear enough, isn’t it? ^^

8.       Untuk mengkonfirmasi bahwa NGT telah masuk dalam lambung, apa yang dapat anda lakukan?
a.       Mengecek apakah pasien merasa mual setelah NGT dimasukkan
b.      Melakukan perkusi pada lambung dan terdengar ada redup
c.       Melakukan auskultasi di epigastric sambil memasukkan sedikit udara lewat NGT
d.      Meminta pasien untuk menelan
e.      Melakukan pemeriksaan foto polos abdomen
Jawaban : C. Untuk mengkonfirmasi bahwa NGT yang kita masukkan benar-benar telah mencapai lambung, maka yang dapat kita lakukan adalah meletakkan stetoskop di area epigastric, kemudian masukkan udara 10-20cc via NGT dan dengarkan suaranya.

Soal Kuliah Pathology of Upper GIT
1.       Seorang laki-laki berusia 32 tahun menemui dokter dengan keluhan disfagia, odinofagia dan vomitus yang telah terjadi selama 1 bulan terakhir ini. Ketika dilakukan pemeriksaan dengan kontras barium meal, ternyata didapatkan gelombang peristaltik tampak lemah dan penumpukan barium pada esofagus bagian distal yang memberikan gambaran seperti corong.  Dokter menyimpulkan bahwa hal ini terjadi karena kegagalan sfingter esofagus bagian bawah untuk berelaksasi ketika menelan. Terapi yang cocok pada pasien ini adalah?
a.       Isosorbid dan Nifedipine
b.      Antasida dan Ome prazole
c.       Bismut dan Metoclopramide
d.      Antasida dan Methotrexate
e.      Metoclopramide dan Ranitidine
Jawaban : A. Diagnosis dari kasus diatas adalah Achalasia. Achalasia merupakan kondisi yang sering menimpa usia dewasa dibandingkan usia anak-anak. Achalasia merupakan kumpulan dari symptom disfagia (tidak bisa menelan), odinofagia (sakit ketika menelan) dan vomitus (muntah). Achalasi terjadi karena adanya spasme atau sulitnya dari sfingter esofagus bagian bawah untuk berelaksasi. Achalasia paling banyak disebabkan karena degenerasi dari pelxus Auerbach di eosfagus (namun idiopatik). Terapi yang tepat dalam penanganan Achalasia adalah dengan memberi nitrat dan kalsium antagonis. Dalam hal ini adalah Isosorbid dan Nifedipine.

2.       Kondisi dimana perbatasan antara lambung dan esofagus tertarik ke atas diafragma melalui hiatus diafragmalis adalah..
a.       Rolling hiatal hernia
b.      Sliding hiatal hernia
c.       Mixed hiatal hernia
d.      Pushing hiatal hernia
e.      Pulling hiatal hernia
Jawaban :  B. Sliding hiatal hernia,  terjadi karena perbatasan antara lambung dan esofagus ikut naik ke atas diafragma. Biasanya disertai dengan refluks isi lambung ke esofagus karena terjadi insufisiensi dari sfingter esofagus bagian bawah. Untuk rolling hiatal hernia hanya fundus dari lambung yang naik ke atas diafragma, tidak disertai dengan naiknya perbatasan lambung dan esofagus ke atas diafragma. Biasanya tidak disertai dengan refluks isi lambung ke esofagus karena sfingter esofagus bagian bawah masih berfungsi normal.

3.       Penonjolan dinding pada gastointestinal tract yang membentuk satu kantong  karena adanya locus minorus resisten di tempat masuknya vasa darah dan saraf adalah…
a.       Meckel Diverticulum
b.      Diverticulosis Colitis
c.       Diverticulitis
d.      False Diverticulum
e.      True Diverticulum
Jawaban : D. Penonjolan dinding pada GIT membentuk satu kantung namanya adalah diverticulum. Nah, diverticulum ini dibagi menjadi dua yakni true diverticulm dan false diverticulum. True diverticulum terjadi apabila adanya tarikan pada dinding GIT dimana lapisan dinding  pada penonjolan tersebut lengkap dan dapat mengikuti gerak peristaltik karena ada lapisan ototnya. Sedangkan pada false diverticulum, lapisan dinding pada penonjolan tersebut tidak lengkap sehingga tidak bisa mengikuti gerakan persitaltik.

4.       Varises esofagus terjadi karena adanya peningkatan tekanan darah pada ven porta dari hati. Apabila terjadi ruptur pada varises esogus ini maka akan terjadi kondisi yang disebut dengan hematemesis (muntah darah). Perbedaan antara hematemesis dengan hemoptoid (batuk darah) adalah…
a.       Hematemesis tidak berbahaya
b.      Hemoptoid darahnya berwarna kehitaman
c.       Hematemesis darahnya jauh lebih hitam dibandingkan hemoptoid
d.      Hematemesis tidak disertai dengan lendir
e.      Hemoptoid normal terjadi pada orang tua.
Jawaban : Sebelumnya maaf ya ini pilihannya ngaco banget..hehe. Jawabannya sudah jelas adalah C. Kenapa? Karena pada hematemesis karena rupturnya varises esofagus darahnya berasal dari vena sehingga darahnya cenderung jauh lebih coklat kehitaman. Sedangkan pada hemoptoid biasanya darahnya segar karena berasal dari arteri. (Kata dosennya begitu).

5.       Kondisi kongenital pada bayi yang berupa tidak sempurnanya saluran pada esofagus dan terkadang disertai dengan fistula pada trachea biasanya disertai dengan abnormalitas kandungan berupa…
a.       Maternal Oligohidramnion
b.      Maternal Polihydramnion
c.       Intra Uterine Growth Restriction
d.      Premature
e.      Rupture Uterine
Jawaban : B. Sudah sangat jelas kan ya? Jadi karena adanya atresia esofagel kongenital maka sejak bayi dalam kandungan bayi tidak mampu meminum cairan amnion yang ada pada rahim sang Ibu. Akibatnya cairan amnion akan terakumulasi dan menjadi Maternal Polyhidramnion.

Soal Kuliah Abdominal Tumor and Hepatosplenomegaly in Children and Adult
1.       Yang bukan merupakan fungsi secara umum dari hepar adalah..
a.       Membentuk dan mensekresikan empedu
b.      Metabolisme dari asam amino
c.       Mensintesis albumin
d.      Imunitas dengan sel kuppfernya
e.      Menghancurkan sel darah merah yang rusak
Jawaban : E. Menghancurkan sel darah merah yang rusak itu fungsinya limpa ya teman-teman..hehe
2.       Seorang pasien dengan hepatomegaly, disertai dengan nafas yang memendek dan pitting edeme. Pada pasien tidak didapatkan gejala ikterus dan kadar bilirubin dalam batas normal. Diagnosis banding yang tepat adalah..
a.       Chronic Heart Failure
b.      Pulmonary Emphysema
c.       Hepatitis
d.      Sirosis hepatis
e.      Hepatocellullar carcinoma
Jawaban : A. Pada CHF gejala yang mungkin muncul adalah pitting edema, shortness of breath, dan hepatomegaly. Sedangkan pulmonary emphysema biasanya ada batuk yang kronis dengan distensi vena jugularis, hepatomegaly dan pitting edema. Untuk hepatitis akan ada gejala ikterus dan ada demam. Sedangkan sisrosi hepatis dan HCC manifestasinya hampir mirip dengan hepatitis meski ada yang berbeda.
3.       Keganasan primer pada hepar yang biasa terjadi pada anak-anak dengan berbagai macam syndrom dan malformasi kongenital adalah..
a.       Hepatocellullar carcinoma
b.      Hepatoblastoma
c.       Hepatosarcoma
d.      Rhabdomyosarcoma
e.      Myoma
Jawaban : B.  Kalau sarcoma yang paling sering menyerang anak-anak adalah Rhabdomyosarcoma, tapi kalau keganasan primer pada hepar yang sering menyerang anak-anak adalah hepatoblastoma.
4.       Terapi yang bisa diberikan pada pasien dengan Rhabdomyosarcoma adalah..
a.       Methotrexate
b.      Benzodiazepine
c.       Cyclophosphamide
d.      Furosemide
e.      Vancyclovir
Jawaban : Haha, ini pilihannya ngasal.. Yang benar apa hayo? Yap. C . Cyclophosphamide
5.       Yang termasuk dalam “bridging therapy” dalam pengobatan Hepatocellullarcarcinoma adalah..
a.       Kemoterapi
b.      Radioterapi
c.       TACE
d.      Arteriografi
e.      USG
Jawaban : C. TACE (trans arteria chemo embolization) adalah metode dimana pada arteri yang mensuplai kanker di embolisasikan. Akibatnya pasokan darah dari kanker akan hilang dan kanker akan mengalami kematian.

Soal Kuliah Analgesics, Antibiotic for UTI and Nephrotoxic Drugs
1.       Obat analgesic yang bekerja lewat jalur monoaminergic di otak dan digunakan untuk nyeri yang sedang-parah adalah..
a.       Paracetamol
b.      Diclofenac
c.       Tramadol
d.      Morphine
e.      Atropine
Jawaban : C. Tramadol.  Paracetamol adalah analgesic yang paling simpel dan bekerja tanpa aksi yang perifer. Diclofenac adalah NSAIDS yang menghambat prostaglandin via COX I dan COX II. Morphine adalah opioid yang berkerja via ยต reseptor. Sedangkan atropine adalah spasmolytic yang menghabat di reseptor muscarinicnya.
2.       Spasmolytic yang tergabung dalam musculotropic antispasmodics adalah..
a.       Atropine sulfat
b.      Mebeverine HCl
c.       Papaverine
d.      Alverine
e.      Drotaverine
Jawaban : B.  Mebeverine HCl termasuk dalam golongan musculotropic antispasmodics karena bekerja secara langsung pada level selular di otot untuk menjadikannya relaksasi.
3.       Pasien dengan penyakit acute-uncomplicated pyelonephritis pada level gejala yang ringan-sedang dan rawat jalan perlu diberikan regimen obat nya selama..hari
a.       10
b.      15
c.       7
d.      21
e.      14
Jawaban : E. 14 hari yaaa :)
4.       Pemberian obat sulfonamide pada wanita hamil di trimester ketiga sangat dihindari karena dapat menyebabkan..
a.       Kernicterus dan hyperbilirubinemia
b.      Grey baby syndome
c.       Hepatoblastoma
d.      Placenta acreta
e.      Inevitable fetus
Jawaban : A. Sudah cukup jelas yaa..hehe (lagi malas bahas panjang lebar, ini diburu waktu mau ujian >.< silakan liat di slide nya ya kalo penasaran.)
5.       Agent radiocontrast dapat menjadi obat nephrotoxics karena menyebabkan kondisi..
a.       Vasodilatasi renal
b.      Vasocontriction renal
c.       Glomerular injury
d.      Nephrotic syndrome
e.      UTI
Jawaban : B. Agent radiocontrast dapat menyebabkan terjadinya renal vasocontriction.

Alhamdulillah. Selesaaaaaai >.<
Semoga bermanfaat yaa.
Sukses untuk ujian blok 3.3 nya, yosh!