Recent Posts

Kamis, 29 September 2011

the falling leaves

Bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful


Tahukah kamu daun yang berguguran terhempas angin?
Bahkan, peristiwa itu telah begitu nyata dituliskan dalam kitab-Nya yang mulia..


 “…Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui oleh-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang Nyata (Lauh Mahfuz)” (Al-An’am : 59)

Lihatlah, sungguh kuasa-Nya itu tak terperi besarnya. Setiap hal, baik besar maupun kecil, dulu maupun sekarang, berat maupun ringan, tampak maupun tersembunyi, semua telah menjadi ketetapan-Nya yang tertulis sejak kita belum diciptakan. Maha Besar Alloh, Pemilik Segala Sesuatu yang ada di bumi dan di langit, dan apa yang ada diantara keduanya.

Namun, banyak dari kita yang tampaknya lupa akan hal ini. Betapa banyak gerutuan dan sesal terucap dari lisan kita yang tergelincir. Betapa banyak dari kita yang merutuki nasib hidupnya. Betapa banyak dari kita yang terlupa, bahwa tidaklah Allohu Ta’ala menetapkan sesuatu melainkan dengan seadil-adilnya.

Alih-alih bersyukur, lisan kita senantiasa menuntut. Alih-alih bersabar, erangan dan keluhan justru terus mewarnai kehidupan. Inikah sikap seorang mukmin? Ayuhai, jiwa yang lemah, gudang dosa dan maksiat, tidakkah ayat diatas membuatmu tersadar?? Ingatlah..


Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” (Al-A’raf :10)

Bersyukurlah, atas apa yang telah diberikan-Nya padamu. Renungkanlah setiap nikmat, sekecil apapun sebagai pengingat bahwa kita begitu disayang oleh-Nya. Ingatlah Ia, baik di waktu lapang maupun sempitmu. Dan percayalah, tidaklah Alloh menjadikan apa yang ada di bumi ini sia-sia.

Belajarlah dari daun yang gugur. Bahwa ia tak pernah membenci angin yang menjadi sebab ia gugur. Ia tak pernah membenci angin, yang terus saja membuatnya terhempas berayun di rantingnya. Ia tak pernah membenci angin, yang menjatuhkannya dan kemudian menerbangkannya.

Sungguh, daun yang jatuh tak pernah membenci angin.

Karena ketika jatuh, ia bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Berubah menjadi pupuk yang menjadikan tanah lebih subur. Dan dengan izin Alloh..karena pupuklah, tanaman bisa tumbuh segar merindang, memunculkan daun-daun  baru yang akan menyambut kembali datangnya angin.

Sungguh, bersyukurlah, apapun keadaanmu.
Karena segala puji hanya bagi-Nya, Rabb Semesta Alam.


-nm-

4 komentar:

silakan mas ichal.
because sharing is caring..

co cwiit
ananging ngapunten, kadose wonten engkang kirang setunggal "kata" (lupa basa jawanya, he)

Betapa banyak dari kita yang terlupa, bahwa tidaklah Allohu Ta’ala menetapkan sesuatu dengan seadil-adilnya.


kadosipun kirang "melainkan"
Betapa banyak dari kita yang terlupa, bahwa tidaklah Allohu Ta’ala menetapkan sesuatu melainkan dengan seadil-adilnya.

ajrih menawi dados benten artinepun, hehe CMIIW

maturnuwun sanget teh Oi, sampun kula gantos menika :)

Posting Komentar

feel free to drop any comments, friends! ^^