Bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful
Menundukkan pandangan..
Hal yang semakin sulit dilakukan saat ini.
Dulunya, ketika SMA,saat lingkungan begitu mendukung, mudah sekali.
Tapi kini?
Ketika interaksi dengan lawan jenis semakin tak berbatas tegas..
Sering sekali, hati ini menyesali diri..
“Hari ini, berapa sering pandanganmu tak terjaga, jiwa?”
Pandangan pertama, yang masih saja dipertahankan hingga pandangan yang selanjutnya.
Terkadang senyum, tawa pun ikut serta.
Astaghfirulloh…
Mungkin memang mudah dilakukan..
Ketika lawan jenis yang berinteraksi sudah paham hukumnya.
Tapi kini, saat ini..
Mereka yang paham jarang sekali ditemukan.
Yang banyak justru yang mengumbar pandangan, senyuman, gurauan..
Namun..
“Masa ghaddul bashar pilih-pilih?”
Sama ratakanlah!
Untuk semua yang kau anggap lawan jenis,
Tahanlah pandanganmu!
Semuanya, berarti tidak hanya menjaga pada yang sudah paham saja.
Mereka yang belum pun, juga harus dibiasakan.
Tahu bahaya pandangan yang tak terjaga kan?
Liar, ibarat anak panah yang terlepas dari busurnya.
Tajam, menghujam..
Menyisakan luka, yang membuat hati bertambah menghitam.
Kelam.
Bersabarlah..
Ada saatnya nanti,
ketika pandangan matamu ditujukan.
Untuknya, sang penyempurna agamamu.
Silakan kau pandang lekat-lekat wajahnya..
Tak lupa dengan senyuman dan kasih sayang.
“Maka nikmat Rabb-Mu yang manakah yang akan engkau dustakan?”
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.
(Al-Mu’min :19)
“Sungguh, aku berlindung kepada Mu, dari pandangan yang tak terjaga”
9 komentar:
iyap,mari berusaha semampu mungkinn.......*cry*
btw, kmu pake kacamata ga cha? Seru juga loh, salah satu hikmah mata minus adalah ga terlalu ngeh sama org (bguna bgt bwt ghadul bashar). Yah, itu salah satu hikmah dibalik banyaknya kesedihan bermataminus. Eh tapi kalo ga minus jangan coba2 dbikin minus yak,, hihi
kalo untuk saya ini gimana ya?
gadhul bashar malah keliatan jelas mukanya.
*secara badan saya tinggi, dan rata-rata kaum wanita tingginya di bawah saya*
-____-a
serba salah.
Tambahan, QS An-Nuur 30-31
mbak Elva :
saya pake kacamata mbak, minusnya malah udah lumayan banyak..sejak SD soalnya..hhe.
iya sih mbak, tapi kalo lepas kacamata jadinya malah jalan nabrak ikhwan kan jadi ndak lucu deh.
*ngebayanginnya aja udah takut >.<*
mari bersemangat mbak Elvaa!!^^
mas ichal :
heumm, menundukkan pandangan nggak mesti dengan menunduk kan?
memalingkan pandangan juga bisa, ada beberapa ikhwan yang pernah saya tau juga seperti itu.
kadang saya juga demikian kok, ngliat arah yang lain, asalkan dua pasang mata tak bertaut pandang.
begitu?
adnan :
betul, makasi ya adnan utk tambahannya.
yup.
that's what I do.
“Masa ghaddul bashar pilih-pilih?”
mas rahadian:
iya, betul..tapi sulit penerapannya dibandingkan teorinya sebenarnya.
dari komentar-komentar di atas,
saya mendapatkan beberapa hal alamiah yang membantu kita ghadul bashar:
- mata minus
- tinggi tubuh (baik itu lawan bicara lebih tinggi atau lebih rendah. bagi yang tinggi tubuhnya di bawah rata-rata misalnya, menatap ke depan tidak membuatnya berhadapan langsung dengan wajah lawan bicara)
terus berusaha, Cha! semangat!
sip sip mbak Zahra.
semangat juga yaa!^^
Posting Komentar
feel free to drop any comments, friends! ^^