Recent Posts

Selasa, 07 Juni 2011

HSC : Drugs Used in Elderly


Bismillahirrahmaanirrahim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

DRUGS USED IN ELDERLY
Based on Lecture dr. Wasilah Rochmah, Buku Ajar Geriatri dan catatan kuliahku :D
by : nafsa


Sebelumnya baca do’a dulu ya :)
Seperti yang kita ketahui, setiap kehidupan pasti akan berujung pada yang namanya kematian. Itu sudah kepastian yang tidak mungkin diubah. Begitupun menjadi tua, itu adalah hal yang tidak bisa dicegah oleh siapapun. Meski saat ini ada berbagai macam penelitian tentang bagaimana cara menghambat proses penuaan dan sebagainya, tapi satu hal yang jelas. Menjadi tua itu pasti terjadi. Karena itu adalah bagian dari siklus kehidupan makhluk ciptaan-Nya.

Proses menua itu dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal nya adalah secara genetik dan biologis. Sedangkan faktor eksternalnya adalah adanya gaya hidup, lingkungan, sosiokultural dan status ekonomi seseorang tersebut.
Proses menua tersebut nantinya akan dapat menimbulkan permasalahan pada geriatri, yakni :
Immobility
Incontinence
Instability
Impecunity (merasa miskin)
Intelectual impairment
Infection
Impairment of visual and hearing
Iatrogenesis (gangguan karena obat)
Isolation
Insomnia
Inanition (malnutrisi)
Immunodefisiency
Irritable colon
Impotence

Karena berbagai macam permasalahan itulah penyakit pada lansia perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penanganannya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan pada lansia adalah pada pemberian obat. Banyak perubahan terkait proses farmakokinetik dan farmakodinamik yang terjadi pada lansia. Untuk itu, pemberian obat pada lansia sangatlah berbeda dibandingkan pada usia muda atau anak-anak.

Perubahan Fisiologik pada Komposisi Tubuh Lansia
  Berat Badan Totalà akan menurun pada usia lanjut akibat penurunan jumlah cairan intraseluler. Keadaan ini akan mengakibatkan menurunnya distribusi obat yang sebagian besar terikat air, misal : Lithium
  Penurunan massa ototà menyebabkan distribusi obat yang sebagian besar terikat pada otot akan menurun, misalnya : Digoxin
  Peningkatan kadar lemakà  menyebabkan peningkatan kadar obat yang larut lemak ( misal : diazepam) akan meningkat, terutama pada wanita lansia
  Penurunan kadar albuminà menyebabkan penurunan ikatan obat dengan protein dan meningkatkan proporsi obat bebas dalam sirkulasi ( misal : salisilat, tiroksin,warfarin, dll)

Bagan dibawah menggambarkan proses farmakoterapi yang terdiri dari farmakokinetik dan farmakodinamik. Sambil dilihat ya bagannya..(maaf kalo di blog nggak bisa muncul --")


FARMAKOKINETIK
Farmakokinetik akan membahas perjalanan obat dalam tubuh kita. Farmakokinetik dalam terapi digunakan sebagai alat prediksi terhadap besarnya konsentrasi obat di dalam plasma dan efek obat tersebut. Dosis dan frekuensi obat yang diberikan haruslah dalam batas terapi, karena jika berlebihan akan terjadi efek toksik dan apabila terlalu kecil obat tidak akan memberikan manfaat. Karena pada lansia terjadi perubahan farmakokinetik, maka dosis obat pada lansia pun juga harus disesuaikan dengan perubahan farmakokinetik tersebut. Berikut yang termasuk farmakokinetik obat dan perubahannya pada lansia :
  1. Absorbsi Obat
Seperti kita tahu, absorbsi obat sangatlah dipengaruhi oleh pH lambung, motilitas usus, aliran darah, dan proses tranport membran aktif. Pada lansia,terjadi penurunan vaskularisasi dan motilitas usus dalam tubuh. Namun, hal itu tidak akan mengurangi jumlah yang diabsorbsi. Akan tetapi apabila obat yang diabsorbsi mengalami metabolisme lintas pertama di hepar, akan terjadi peningkatan bioavailabilitas obat di sirkulasi mayor karena fungsi hepar pada lansia sudah menurun. Sehingga pada obat-obatan tertentu perlu adanya penurunan dosis dalam pemberiannya. (Buku Ajar Geriatri,2009)
  1. Distribusi Obat
Setelah obat masuk ke dalam darah, obat akan di sebarkan ke seluruh tubuh melalui lintas kompartemen. Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi obat adalah sbb :
  • Komposisi tubuh à pada lansia terjadi perubahan, yakni penurunan volume cairan dalam tubuh sehingga terjadi penurunan volume distribusi
  • Proteins binding drugsàpada lansia terjadi penurunan jumlah protein pengikat obat, yakni albumin. Akibatnya obat yang bebas dalam darah akan meningkat sehingga konsentrasi obat dalam darah  juga akan meningkat.
  • Aliran darahàpada lansia terjadi penurunan aliran darah ke seluruh tubuh karena adanya penurunan cardiac output oleh jantung
  1. Metabolisme Obat
Metabolisme obat akan dilakukan oleh hati. Pada lansia akan terjadi penurunan metabolisme obat karena adanya penurunan fungsi hati. Penurunan fungsi hati ini terkait dengan adanya penurunan aliran darah di hepar. Selain itu faktor adanya penyakit gagal jantung kongestif (Congestive Heart Failure) turut akan memperparah kondisi tersebut.
  1. Clearance / Eliminasi Obat
Total body drug clearance (CLt) didefinisikan sebagai laju pengeluaran obat dari dalam tubuh. CLt biasanya dideskripsikan sebagai unit volume obat yang dikeluarkan per menit. CLt merupakan penjumlahan dari semua pengeluaran obat oleh organ-organ dalam tubuh, seperti ginjal hati, dll.
Namun seperti kita ketahui, pada lansia telah terjadi penurunan berbagai macam fungsi organ, tak terkecuali ginjal. Pada ginjal terjadi penurunan kapasitas ginjal, yakni sebanyak 1 % pertahun setelah usia 30 tahun. Konsekuensi dari penurunan fungsi ginjal ini adalah eliminasi obat menjadi berkurang. Sehingga meski dosis obat yang diberikan adalah standar,namun konsentrasi obat dalam plasma akan menjadi lebih besar dan waktu paruh nya akan menjadi lebih panjang. Oleh karena itulah dosis obat yang diberikan pun harus diperhatikan dengan cermat, terutama obat-obat yang akan dieliminasi oleh ginjal.
Untuk keperluan penghitungan fungsi ginjal, dapat dipakai normogram Siersbaek-Nielsen, atau dengan rumus :
Cr. Cl (cc/menit) =
Pada wanita, hasilnya dikalikan oleh 0,85 (Buku Ajar Geriatri,2009)
Kesimpulannya adalah, proses farmakokinetik pada tubuh lansia mengalami penurunan, sehingga akibatnya adalah jumlah obat yang ada didalam sirkulasi pun meningkat.
FARMAKODINAMIK
Farmakodinamik mempelajari pengaruh obat terhadap tubuh. Karena setelah masuk dalam tubuh, obat akan menimbulkan rentetan reaksi biokimiawi dalam sel mulai dari reseptor sampai dengan efektor.
Di dalam sel terjadi proses biokimiawi yang menghasilkan respon seluler. Respon seluler pada lansia secara keseluruhan menurun. Penurunan ini sangat menonjol pada mekanisme respon homeostatik yang berlangsung secara fisiologis. Penurunan ini tidak dapat diprediksi dengan ukuran-ukuran matematis seperti yang terjadi pada farmakokinetik.
Pada lansia,meski dosis obat yang diberikan standar, jumlah obat dalam sirkulasi itu meningkat (baca lagi ya farmakokinetik tadi ^^).Maka dikhawatirkan akan muncul efek farmakologi yang belebihan yang menyebabkan terjadinya toksisitas obat.  Toksisitas obat tadi itu akan menyebabkan adanya Efek Samping Obat     ( Adverse Drug Reactions).

ADVERSE DRUG REACTION
Kejadian efek samping obat pada lansia meningkat 2-3 kali lipat. Masalah ini paling banyak menimpa sistem gastrointestinal dan sistem hematopoetik.
Adverse Drug Reactions dibagi menjadi dua, yakni :
1.       Expected ADR
-          Toksisitas obat
-          Withdrawal syndrome
-          Non Farmacologic reaction
2.         Unexpected ADR
-          Reaksi alergi
-          Faktor genetik
-          Idiosincratic reaction
Manajemen ADR
  1. Hentikan obat yang dicurigai
  2. Kurangi sedikit demi sedikit dosis obat
  3. Mengelola kondisi emergensi yang terjadi
  4. Memonitoring kondisi
  5. Menuliskan setiap tindakan  yang dilakukan
Faktor yang mempengaruhi Expected ADR
  1. Dosis Obat
  2. Disfungsi organ dalam tubuh
  3. Usia
  4. Genetik
  5. Kehamilan
  6. Interaksi obat
Cara Mencegah ADR
  1. Anamnesis/history taking
  2. Obat yang diberikan sesuai dengan indikasi
  3. Mencegah terjadinya polifarmasi
  4. Memperhatikan usia pasien
  5. Memperhatikan kondisi pasien ( misal : kehamilan)

Jadi kesimpulannya adalah, pada lansia ada prinsip-prinsip terapi yang harus diberikan, yakni :
A.    NON-PHARMACOLOGIC
§ Supportif,yakni dengan cara meningkatkan status nutrisi pasien, mengatur aktivitas pasien terkait dengan kondisi fisik pasien, dan mengatur kondisi lingkungan dan sosial dari pasien
§ Fisioterapi, dibagi menjadi dua yakni passive ( pijat,pemanasan, vibrasi dll), serta active (baik dengan alat maupun tidak)
B.       PHARMACOLOGIC
Hendaknya terapi farmakologik yang diberikan pada lansia haruslah memperhatikan hal-hal sbb:
-          Simple/Easy
-          Agreeable
-          Dosesàbiasanya dikurangi jadi separuh dosis orang muda, dimulai dai dosis terkecil dinaikkan sedikit demi sedikit
-          Avoid Polypharmacyà kalo terpaksa ada polifarmasi, prioritaskan pada obat2an yang mengurangi gangguan fungsional
-          Clear Informationsàmisalnya, kapan dan bagaimana obat harus diminum, efek nya apa, dll
C.       REHABILITATION
Dapat dilakuakn dengan peralatan tertentu, mapun dengan operasi

Yosh!!! Selesaai…Alhamdulillah..^^

Maaf jika ada salah maupun kekurangan. Bikinnya di tengah tengah hawa liburan yang menggoda soalnya. .ehehe. Saran dan kritik aku tunggu selalu ya.
Keep Moving Forward!!^^

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaan untuknya. Dan tidak ada orang yang tawadhu ’ (merendahkan diri) karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya .” (HR. Muslim no. 2588)


0 komentar:

Posting Komentar

feel free to drop any comments, friends! ^^