Recent Posts

Sabtu, 31 Desember 2011

HSC : Recent Approach in Dsypnea and Cough

Bismillahiirahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

RECENT APPROACH IN DYSPNEA AND COUGH
Based on lecture d. Sumardi
-nafsa-



Silakan baca do’a dulu ya teman-teman :) Aamiin.
Baiklah, mari kita lanjuut.

DYSPNEA / SESAK NAFAS
Secara definisi, dyspnea adalah sensasi dimana seseorang merasa tidak cukup bernafas. Sedangkan menurut American Thoracic Society, dyspnea adalah pengalaman subjektif dari ketidaknyamanan ketika bernafas yang terdiri dari sensasi yang berbeda secara kualitatif dan bervariasi intensitasnya. Ketidaknyamanan tersebut didapatkan dari interaksi berbagai macam faktor yakni, psikologis, fisiologis, sosial dan lingkungan. Serta dapat pula di induksi oleh adanya respon sekunder dari fisiologis dan perilaku.
Etiologi Dyspnea
Dsypnea dapat disebabkan karena beberapa sebab, baik sebab pulmonar maupun non pulmonar. Sebab pulmonar berarti kelainan yang terjadi ada pada sistem pernafasan (paru-parunya). Sedangkan sebab non pulmonar artinya berasal dari luar sistem pernafasan, bisa dari jantung, saraf, metabolisme, dan sebagainya.
Dsypnea dengan sebab pulmonar dapat dibagi menjadi dua secara umum. Yakni akut dan kronik. Untuk dsypnea pulmonar akut penyebab nya sebagai berikut : Infeksi (misal : pneumonia, TB dll), Acute Lung Injury, Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), Pneumothorax, Foreign body, dan Embolisme. Sedangkan untuk dyspnea pulmonar kronik dapat disebabkan oleh : COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease), Asthma, Efusi Plura (baik karena infeksi atau bukan infeksi), Infected Bronchiectasis, Kanker (baik primer maupun metastasis), Interstitial Lung Disease.



Pulmonar
Non Pulmonar
Acute :  Infection, Acute Lung Injury , Pneumothorax, Foreign body, Embolisme
Neuromuscular : Stroke, CNS Infection
Cardiovaskuler : Myocardial Infarction, Acute Lung Edema
Metabolic : Thyroid Crisis, Hyperuricemia
Chronic : COPD, Asthma, Efusi Pleura, Cancer, Infected Bronchiectasis, Interstitial Lung Disease
Psychiatric : Psychoneurosis, Panic disorder
Dsypnea non pulmonar antara lain disebabkan oleh cardiovascular, neuromuscular, metabolic dan psychiatric. Sebab cardiovasculer antara lain adalah karena Myocardial Infarction (MCI), dan acute lung edema. Sebab neuromusculer antara lain adalah : Stroke dan Infeksi CNS. Untuk penyakit metabolisme antara lain karena adanya krisis thyroid dan hyperuricemia. Sedangkan untuk sebab psikiatrik antara lain adalah psikoneurosis dan panic disorder.

Nah, berdasarkan penyebab-penyebabnya tadi itu, di RSUP dr. Sardjito ada 10 penyakit yang paling sering menyebabkan dsypnea. Penyakit-penyakit yang paling sering tersebut secara urut sbb :
Pulmonary : COPD, Infeksi, Efusi Pleura, Kanker, dan Asthma
Non Pulmonary : Chronic Heart Failure (CHF), Myocardial Infarction (MCI), Chronic Kidney Disease, Hepatic Cirrhosis,  Kanker OBSGYN.

Differential Diagnosis Dyspnea
Pertama kita tanyakan dulu riwayat sesak nafasnya. Apakah akut atau kronik. Hal ini penting untuk mengkategorikan sebab-sebab dyspnea. Setelah itu lihat usianya, apakah usia muda atau sudah tua. Usia > 50 tahun dengan onset yang akut, maka pikirkan kemungkinan dyspnea dengan sebab : CARDIAL. Pikirkan kemungkinan cardial sampai terbukti bukan. Cara mengeceknya adalah dengan mencoba memeriksa denyut jantung (ireguler atau tidak) dan coba cek dengan pemberian nitrat sub lingual. Apabila dengan pemberian nitrat sublingual membaik, maka penyebab dyspnea nya adalah cardial.
Biasanya dyspnea yang kronik akan disebabkan oleh kelainan pulmonar, kecuali adanya embolisme dan benda asing. Sedangkan bila dyspnea disertai dengan adanya peningkatan suhu tubuh baik febrile maupun subfebrile maka pikirkan kemungkinan infeksi. Bila onsetnya akut dan ada demam maka pikirkan kemungkinan infeksi paru-paru.  Bila onset akut, ada demam dan menyerang usia tua maka prognosisnya akan lebih buruk sehingga rujuk ke UGD dan beri oksigen secepatnya. Selain itu pikirkan pula faktor-faktor komorbid untuk memikirkan komplikasinya.

Faktor Komorbid Dsypnea (Jika ada komorbid di rujuk ke UGD agar kondisinya stabil)


·         Usia tua
  • Cardial
  • Diabetic
  • Renal Impairement
  • Immobilisasi : arthritis, stroke, malnutrisi, debility
  • Cancer
  • Chronic Disease



Kita bahas dikit ya treatment masing2 penyakit (cuma yang ada di slide aja ya soalnya kalo dibahas panjang lebar nanti overlap sama lecture lain :))

PNEUMONIA
·         Tanda dan gejala : Dyspnea akut, febrile dengan ronki positif. Biasanya menyerang usia muda kurang < 40 tahun.
·         Terapi : Oxygen 3-5 L /menit, antibiotik broadspectrum (misal : amoxicilin), mucolytic, bedrest dan apabila ada faktor komorbid rujuk ke UGD
ASTHMA
·         Onsetnya biasanya akut pada kronis
·         Riwayat : pasien biasanya datang dengan riwayat pernah di terapi oleh dokter lain. Kenapa? Karena pasien merasa tidak sembuh setelah diobat. Padahal, penyakit asma memang tidak bisa disembuhkan, bisanya cuma dikontrol J
·         Terapi :   1. Anti Inflammasi : streroid (misal : methylprednisolon)
2. Bronchodilator : beta agonis (ex : salbutamol, aminofilin) + inhalasi anticholinergic (ex : ipatrium bromide)
3. Inhalasi streroid berkelanjutan
4. Inhalasi bronchodilator jika diperlukan
5. Antibiotik diberikan jika ada tanda infeksi ( febrile, leukositosis)
6.  JANGAN DIBERI MUCOLYTIC. Kenapa? Karena akan meningkatkan produksi mukus jadinya bakal bikin penderita asma tambah sesak nafas karena mukusnya mengental.
7. Apabila ada faktor komorbid, rujuk ke RS.             

COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease)
·         Lebih sering terjadi pada para perokok
·         Usia penderita biasanya > 40 tahun
·         Onsetnya akut pada kronis (acute on chronic)
·         Apabila ada demem (febrile) dan leukucytosis menandakan adanya eksaserbasi (kambuh) akut
·         Terapi : antibiotik+steroid+bronchodilator
·         Apabila ada faktor komorbid maka segera rujuk ke RS

EFUSI PLEURA


  • Ketika auskultasi tidak terdengar
  • Dibuktikan dengan dilakukan pungsi pleura
  • Jika ada cairan, jangan langsung diambil semuanya, cukup 500-700 cc
  • Jika terdapat darah pada efusi pleura, maka segera rujuk ke RS.
  • Terapi : Oxygen : 3-5 L /menit dan pasien ditempatkan di posisi fawler (setengah duduk)


CARDIAL DYSPNEA
  • Sesak nafas akan terasa apabila beraktivitas
  • Biasanya pada usia tua
  • Ada riwayat medikasi jantung
  • Apabila usia tua dengan sesak nafas akut (pertama kali) maka pikirkan kemungkinan masalah myocardial infarction akut
  • Ada denyut jantung yang ireguler dan bising jantung

Manajemen Dyspnea
1.       Oksigen 3-5 L/ menit  bisa dengan kanul atau masker oksigen
2.       Posisikan pasien pada fawler position , dimana dada lebih tinggi dibandingkan dengan perut
3.       Pikirkan penyebab dyspnea pulmonar atau non pulmonar
4.       Pikirkan penyebab cardial dan non cardial
5.       Jika ada faktor komorbid maka segera rujuk ke RS.
6.       Yang terpenting : CARI UNDERLINE DISEASE NYA!

Kesimpulannya adalah dyspnea/ sesak nafas merupakan sensasi dimana seseorang merasa tidak cukup bernafas. Pikirkan penyebab pulmonar non pulmonar dan cardial non cardial. Apabila pasien usia lanjut dengan dyspnea akut maka pikirkan pertama kemungkinan CARDIAL, sedangkan pasien usia lanjut dengan dyspnea kronik maka pikirkan kemungkinan COPD dan CHF. Dan apabila pasien usia muda dengan dsypnea akut maka pikirkan kemungkinan ASMA atau PNEUMONIA. Untuk usia lanjut dengan faktor komorbid, segera rujuk ke RS.

Alhamdulillah, selesai.
Maaf ya cuma slide oriented. Soalnya kalo mau tak jelasin penyakitnya ntar overlap sama lecture lain.
Kalo ada yang kurang atau salah, feel free to tell me yah.

“Jika engkau berprasangka buruk pada seseorang, maka semua sikapnya akan tampak buruk dimatamu.
Padahal yang sebenarnya buruk adalah hatimu.”

Yuk mari kita budayakan berpikir positif ^^



-nm-

5 komentar:

saya kira tadi ada pembahasan tentang batuknya ternyata lebih banyak pembasahan tentang emmmmmm.....
*masih ga ngerti apaan yang dibahas di situ*
=.=

'afwan soalnya ini sesuai slide yang ada di kuliah. .dosennya waktu itu lebih bahas ke sesak nafasnya, batuknya malah ndak dibahas, di slide juga nggak ada.

mungkin memang agak berat ya, soalnya ini cakul buat temen-temen kedokteran. Insyaa Alloh lain waktu saya bikin info kedokteran dengan bahasa yang lebih mudah dipahami untuk teman-teman lain juga. Ada usul topiknya kah?

alergen, boleh nggak?!
hehe.
soalnya, di pangan kan ada yang alergi terhadap sesuatu, lactose intolerance misalnya.
nahh . .itu gimana mekanismenya.
atau mungkin tentang alergi terhadap suatu protein tertentu, dan kenapa protein tersebut bisa menjadi alergen terhadap seseorang.
*kebanyakan ya requestnya??*
maaf.
:D

Sesak nafsa... eh, sesak nafas maksudnya :)

mas ichal :
oke.
saya usahakan kalo pas waktu luang ya.
Insyaa Alloh.

mas isal :
sebenarnya pas bikin HSC ini sering banget salah nulis sesak nafsa. Sampe di CTRL+F buat nyari kata nafsa yang tidak pada tempatnya. Hehe

Posting Komentar

feel free to drop any comments, friends! ^^