Recent Posts

Sabtu, 18 Mei 2013

nikmat yang tak ternilai



Bismillaahirrahmaanirrahiim
In The Name of Allaah The Most Gracious The Most Merciful..


Karena seperti biasanya, seorang manusia baru akan merasakan indahnya sebuah nikmat ketika nikmat itu dicabut darinya.

Dan itu terjadi pada saya.


Alhamdulillaahi alladzi bini’matihi tatimmush shalihaat.

Merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri ketika saya bisa masuk diantara teman-teman yang diberikan kesempatan untuk ikut koas gelombang pertama. Saya tidak perlu menunggu beberapa pekan untuk memasuki rotasi klinis di rumah sakit. Selain dengan harapan cepat lulus, saya juga berharap hal tersebut dapat menjadi penghibur hati Mama saya, yang telah bekerja keras sepenuh hati mencari nafkah untuk biaya sekolah putrinya *semoga Allaahu Ta’ala merahmati Mama selalu.. *

Namun, ditengah euforia koas gelombang pertama, ada satu nikmat yang terasa betul saya rasakan. Yang ketika koas nikmat tersebut sedikit berkurang karena rutinitas yang tiada henti berdatangan.




Dari Ibnu Abbas, dia berkata : Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari, no 5933)

Yah. Nikmat berupa waktu luang. 

Masyaa Allaah, saya sungguh tahu bagaimana rasanya terlilit oleh kesibukan rutinitas yang mendera. Dari pagi menjelang, hingga malam di peraduan. Waktu saya tersita oleh kegiatan akademik dalam rangka “mencari kompetensi dokter setinggi mungkin” ini. Mungkin karena awal masuk koas saya sudah ditakdirkan masuk ke stase yang cukup menyita waktu. Insyaa Allaah cerita tentang stase ini akan saya tuliskan di cerita selanjutnya ya. *smile*

Dan setelah stase itu berakhir, saya mendapatkan kesempatan untuk libur sepekan. Alhamdulillaah..

Satu pekan yang terasa betul saya maksimalkan untuk mengganti waktu yang hilang selama sebulan.

Saya benar-benar bahagia menjalani waktu sepekan ini. Saya bisa dengan mudahnya datang ke majlis ilmu, berkumpul bersama sahabat-sahabat yang saya cintai karena Allaah, mengajar TPA, menulis,,membaca,mengerjakan pekerjaan rumah, serta menyelesaikan amanah yang sempat tertunda.

Sepekan yang kini hampir berakhir. Dan ditengah penghujung libur ini, semakin hari saya menjadi semakin bersedih. Waktu luang saya akan segera berakhir, dan digantikan dengan rutinitas dunia koas lagi di pekan depan.

Namun, tiba-tiba saya teringat sebuah kalimat yang berulang kali saya ucapkan pada diri sendiri.. Yang membuat saya terdiam, merenung cukup lama..

“Sungguh, jangan sampai kesibukan itu menjadi alasan untuk menjauh dari Allaah”




Kamar kosan, 8 Rajab 1434 H
menjelang akhir liburan yang menyenangkan.


-muthmainnafs-




0 komentar:

Posting Komentar

feel free to drop any comments, friends! ^^