Bismillaahirrahmaanirrahiim
In The Name of Allaah The Most
Gracious The Most Merciful..
Karena seperti biasanya, seorang
manusia baru akan merasakan indahnya sebuah nikmat ketika nikmat itu dicabut
darinya.
Dan itu terjadi pada saya.
Alhamdulillaahi alladzi bini’matihi
tatimmush shalihaat.
Merupakan sebuah kebahagiaan
tersendiri ketika saya bisa masuk diantara teman-teman yang diberikan
kesempatan untuk ikut koas gelombang pertama. Saya tidak perlu menunggu
beberapa pekan untuk memasuki rotasi klinis di rumah sakit. Selain dengan
harapan cepat lulus, saya juga berharap hal tersebut dapat menjadi penghibur
hati Mama saya, yang telah bekerja keras sepenuh hati mencari nafkah untuk
biaya sekolah putrinya *semoga Allaahu Ta’ala merahmati Mama selalu.. *
Namun, ditengah euforia koas
gelombang pertama, ada satu nikmat yang terasa betul saya rasakan. Yang ketika
koas nikmat tersebut sedikit berkurang karena rutinitas yang tiada henti
berdatangan.
Dari Ibnu Abbas, dia berkata : Nabi Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari, no 5933)
Yah. Nikmat berupa waktu luang.
Masyaa Allaah, saya sungguh tahu
bagaimana rasanya terlilit oleh kesibukan rutinitas yang mendera. Dari pagi
menjelang, hingga malam di peraduan. Waktu saya tersita oleh kegiatan akademik
dalam rangka “mencari kompetensi dokter setinggi mungkin” ini. Mungkin karena
awal masuk koas saya sudah ditakdirkan masuk ke stase yang cukup menyita waktu.
Insyaa Allaah cerita tentang stase ini akan saya tuliskan di cerita selanjutnya
ya. *smile*
Dan setelah stase itu berakhir, saya
mendapatkan kesempatan untuk libur sepekan. Alhamdulillaah..
Satu pekan yang terasa betul saya
maksimalkan untuk mengganti waktu yang hilang selama sebulan.
Saya benar-benar bahagia menjalani
waktu sepekan ini. Saya bisa dengan mudahnya datang ke majlis ilmu, berkumpul
bersama sahabat-sahabat yang saya cintai karena Allaah, mengajar TPA, menulis,,membaca,mengerjakan pekerjaan rumah, serta menyelesaikan amanah yang sempat tertunda.
Sepekan yang kini hampir berakhir.
Dan ditengah penghujung libur ini, semakin hari saya menjadi semakin bersedih.
Waktu luang saya akan segera berakhir, dan digantikan dengan rutinitas dunia
koas lagi di pekan depan.
Namun, tiba-tiba saya teringat sebuah
kalimat yang berulang kali saya ucapkan pada diri sendiri.. Yang membuat saya
terdiam, merenung cukup lama..
“Sungguh, jangan sampai kesibukan itu menjadi
alasan untuk menjauh dari Allaah”
Kamar kosan, 8
Rajab 1434 H
menjelang akhir
liburan yang menyenangkan.
-muthmainnafs-
0 komentar:
Posting Komentar
feel free to drop any comments, friends! ^^