Recent Posts

Minggu, 12 Februari 2012

momen pulang

bismillahirrahmaanirrahiim 
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful

Sebagai seorang pelajar yang merantau dari orangtuanya, ada momen tersendiri ketika pulang ke rumah. Jarak yang tak terlalu jauh, hanya satu jam perjalanan menggunakan kereta api atau dua jam menumpang bis menjadi cerita yang tak pernah lepas setiap bulannya. Karena itulah, hampir setiap pekan momen pulang menjadi sesuatu kebiasaan yang tak terlewatkan.

Pulang. Selalu menyimpan cerita.

Perjalanan
Perjalanan pulang menjadi satu hal yang harus dilalui sebelum merebahkan diri di hangatnya kasur rumah. Sang ular kuning atau pink yang berbaik hati mengantarku menyeberang kota telah menjadi teman setia setiap pekannya. Hanya satu kali bis menjadi alternatif pilihan kala pulang. Sisanya, duduk di dalam lambung ular panjang yang membelah persawahan batas kota menjadi sarana yang mengasyikkan.

Pemandangan alam, selalu saja tak membosankan. Sudah kesekian kali melewati jalan yang sama. Alam yang disajikan pun sama. Tapi tak pernah sekalipun bosan menggelayuti hati kala menatap langit biru yang menyegarkan, atau sawah yang menyejukkan mata. Apalagi momen setiap kali melewati pegunungan di sebelah selatan, mata ini sungguh enggan terpejam. Tak bosan dan puas untuk terus menatapnya. Bertanya dalam hati, kapan bisa menjelajahnya. Karena dari jendela kaca kereta, pegunungan ini tampak hanya sepelemparan batu. Dekat. Megah. Menantang.

Membayar Hutang
Pulang bagiku merupakan salah satu cara membayar hutang yang tertunda. Hutang kewajiban berbakti pada mama, menjadi adik untuk kakak, menjadi kakak untuk adik, serta menyelesaikan kewajiban menjadi bagian keluarga. Tak ada dalam kamus saat pulang menjadi sarana bermanja ria. Ini waktuku membayar hutang yang selama ini tak bisa kutunaikan selama di kota perantauan. Kewajiban membantu mama, menceritakan kisah sepekan yang belum tersampaikan. Mendengar celoteh adik perempuanku hingga larut malam. Mengantar adik lelaki berbelanja keperluannya di pondok. Menjadi pendengar cerita kakak yang tak bosan diulang-ulang. Menyadarkan hati, untuk terus mendo'akan ayahanda yang menanti bakti  seorang putri.

Menata Hati
Yap! Pulang menjadi sarana menata hati. Meninggalkan hiruk pikuk perkuliahan di kota seberang. Berjanji dalam perjalanan pulang, setelah ini dirumah harus lebih banyak tersenyum. Melupakan sejenak penatnya kesibukan. Momen pulang pun menjadi tempat kala belajar memahami banyak hal. Perbedaan yang dirasakan sejak dahulu. Mandiri, seperti biasanya, sejak jamanku kecil dulu. Tak perlu diperhatikan atau membutuhkan perhatian. Mengingatkan diri sendiri, tak perlu memikirkan apa yang orang lain berikan untukmu, namun apa yang bisa kau berikan untuk orang lain. 

Perbaikan Gizi
Saatnya pulang, saatnya banyak makan. Setelah di perantauan jarang memperhatikan pola makan, momen pulang seakan menjadi cara tersendiri untuk mengganti kebutuhan. PGAK ( Perbaikan Gizi Anak Kos) menjadi program yang tak lupa dilakukan. Apalagi jika ada acara keluarga besar. Yes! Banyak makanan bertebaran. Kadangkala sesama sepupu yang merantau saling tertawa ketika sedang mengambil makanan. Porsi anak kosan, bolak-balik ambil makanan. ^^

Mengisi Semangat
Pulang adalah momen mengisi semangat yang mulai tercerai berai di kota Pelajar. Kala melihat perjuangan mama, membesarkan keempat anaknya seorang diri. Malu menggelayuti. Bagaimanakah diri ini bisa malas belajar, malas kajian, malas-malasan,  sedang mama selama ini terus berjuang? Pantaskah lisan ini mengeluh atas beban kesibukan sedangkan mama jauh lebih sibuk? Yap! Suka sekali bagian pulang yang ini. Kala harus menyadari, bahwa ada tanggung jawab yang harus dipikul. Dalam setiap langkahku, ada bulir keringat mama yang berjuang, airmata mama dalam pengharapan, serta do'a mama yang terucap lirih di akhir sepertiga malam. Pulang, adalah momen mengisi semangat terbesar. Semangat untuk terus berjuang menjadi seorang yang jauh lebih baik.

Setiap pulang, selalu ada janji pada diri sendiri. 
Janji untuk menyediakan hati, telinga dan senyuman yang lebih banyak untuk mereka.
Keluarga tercinta.

-nm-

0 komentar:

Posting Komentar

feel free to drop any comments, friends! ^^