Recent Posts

Sabtu, 24 Juli 2010

catatan akhir tahun pertama


Hmm, sudah hampir satu tahun mengenyam bangku pendidikan di Fakultas Kedokteran UGM. Rasanya berlalu cepat sekali, benar-benar tak terasa. Seperti baru kemarin diantar ke kos, ditemani tiga hari disini, dan sekarang, sudah hampir di ujung perjalanan di tahun pertama.

Setahun ini, ada beberapa mimpi dan cita-cita yang sudah tercapai. Setidaknya, ada coretan-coretan sejarah hidup mewarnai kisahnya. Dimulai dari ospek yang melelahkan tanpa tidur semalaman hingga masa-masa menyenangkan kunjungan ke rumah sakit. Berinteraksi langsung dengan pasien-pasien di sana. Semuanya terangkum dalam kisah satu tahun ini.

Di awal tahun,belajar terminologi kedokteran. Dilengkapi dengan istilah-istilah kedokteran yang terasa baru di telinga. Proximal, profundal, palpitasi, mielin, hemorrhagic, intumescent, amnesia, palpitasi, epiktasis, paralisis, coitus, dsb. Teringat pula ketika pertama kali memasuki Lab Anatomi. Ngeri, dengan bau formalin dari kadaver yang menyeruak, membuat air mata terpaksa keluar saking pedasnya.

Kemudian ada tutorial yang seru, hangat dan tak membosankan. Bertemu teman-teman yang berbeda satu sama lain. Belajar untuk memahami pemikiran orang lain, dan mengungkapkan pemikiran pribadi. Belajar menjadi team work yang interprofessional. Belajar untuk mendengar, tidak hanya berbicara dan belajar untuk memahami, tidak hanya mengerti.

Lanjut ke skills lab yang sungguh menyenangkan. Berlatih menjadi dokter, latihan tensi, pemeriksaan fisik dan lainnya. Mengenal alat-alat kedokteran dan cara memakainya. Seperti inspeculum yang akan dimasukkan ke vagina ketika pemeriksaan ginekologi, atau goniometer yang digunakan untuk mengukur range of motion. Atau hanya belajar untuk berempati, bukan bersimpati. Belajar mengungkapkan berita buruk pada pasien dan berkomunikasi.

Tengah tahun, seperti biasa. Ada fase-fase jenuh yang mulai menyapa. Nilai yang sempat turun, konsentrasi yang terpecah. Bahkan sempat remed praktikum sendiri di antara teman kelompok. Akibatnya IP sempat jatuh drastis, bahkan tak mencapai angka 3 karena nilainya belum juga keluar.Tetapi kemudian dapat kembali, menyadari kesalahan dan bangkit dari tidur panjang itu. Karena teringat amanah orang tua yang membawa ke sini, membuat diri ini tak pantas untuk merasa malas.

Menjelang akhir tahun,justru banyak kegiatan non akademis yang diikuti. Seleksi tim bantuan medis, panitia acara kampus, dan staff di salah satu organisasi. Belajar untuk berinteraksi dengan orang lain. Belajar untuk berkontribusi atas apa yang dipunya. Banyak pengalaman seru yang didapat, mulai dari melewati gorong-gorong di malam hari, berjalan dikuburan, masuk ke kamar jenazah, hingga menjadi MC mendadak disebuah acara kampus.

Dan kini, lembar-lembar satu tahun menjelang di tutup. Namun justru muncul ketakutan tersendiri dalam diri. Selama satu tahun ini, ilmu apa yang telah diperoleh?? Pelajaran di awal tahun dulu bahkan sudah menguap entah kemana. Hafalan-hafalan sendi, tulang, EKG,digesti, dsb itu tak membekas sama sekali.Prosedur pemeriksaan-pemeriksaan itu, tak yakin diri ini akan terus mengingatnya.

Astaghfirulloh, inikah dokter masa depan??
Ini bukan masalah nilai-nilai yang mampu diraih selama ini. Bukan masalah seberapa banyak nilai A yang cantik menghiasi lembar KRS mu. Ini masalah ilmu, yang nantinya akan diterapkan pada pasienmu. Seberapa pahamkah dirimu akan fisiologi normal manusia, sebagaimana kompetensi yang dibebankan di tahun pertama??

Menilik lemari buku, masih banyak buku-buku yang belum terjamah halamannya. Tak usah muluk-muluk di perpustakaan, bahkan buku yang di kamar pun belum semuanya khatam dibaca. Tortorra, Sherwood, Harper, Ganong, Guyton, Sobotta, dkk. Mereka menuntut untuk dibaca, bukan hanya sebagai pajangan akan status sebagai mahasiswa kedokteran.

.

Tapi, ini belumlah terlambat untuk berubah. Mulai sekarang, harus fokus dengan apa yang harus dilakukan. Melihat tulisan di kertas yang tertempel di depan meja belajar, ternyata masih banyak sekali mimpi yang belum terpenuhi. Masih banyak cita-cita yang harus diraih. Masih banyak kelezatan ilmu yang harus di cecap. Masih banyak sikap yang harus diperbaiki. Dan masih banyak hal lain yang akan menantimu, insyaa Alloh di tahun kedua nanti.

Tetaplah bersemangat!!
Karena ilmu tak akan di dapat dengan santainya tubuh.

Kosan, 24 Juli 2:18 PM

7 komentar:

the same with me.
hikss..
cuma dikit bgt yang nyatol di kepala ini.
seakan belajar hanya untuk ujian saja.
:(

sepertinya ada penggalan kisah yang belum di ceritakan...hehehehe...
yang sempat membuat aku tertawa di atas penderitaan mu...hehehe...

tetap semangat yak...

^^

anonim,
anda benar..itulah yang sering terjadi pada mahasiswa.
kadang saya juga sebal dengan diri saya sendiri kalo kayak gitu.
padahal, kalo belajarnya asal2an, ya dapat ilmunya bakalan asal2an juga.
tapi masih ada waktu, ayoo semangaat!!
udah mau tingkat 3 tha?
sing tenanan..hehe.

jagoan mertua.
hehe..yang mana ya?
wah, itu untuk konsumsi pribadi saja, tidak usah di publish.
^^
semangat juga untukmu yak!!
ayo, tak tunggu wisudamu pake selempang CUMLAUDE.
berjuanglah!!

sapa yang tingkat 3?
ya tenanan tho, biar cepet lulus.
:p
eia, makan2...!!!
baru dpt beasiswa tho?
hehe..

hihihihihui...
la nek aku njuk opo e cha..jer turu wae,,,hehe

anonim,
lha sapa tha??
masa ya saya yg tingkat 3--"
hehe
siiph, cepat lulus, like this deh..hehe

makan di rumah sendiri2 ya..
yang habis dapat gaji juga traktiran nho.
:p


kenyil,
auwah, ira merendah..

Posting Komentar

feel free to drop any comments, friends! ^^