Recent Posts

Jumat, 22 Juni 2012

HSC : Pathology of Eye Movement

bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful


PATHOLOGY OF EYE MOVEMENT
Based on : Lecture dr. Hartono, Sp.M (K)
-nafsa-



Alhamdulillah, ini merupakan kelanjutan dari cakul yang udah ditulis oleh Nunik di week 3 ya. Silakan sambil dilihat juga boleh..^^

A.      PERGERAKAN BOLA MATA
Pergerakan dari bola mata merupakan sebuah proses yang sangat rumit dan kompleks. Hal ini dikarenakan adanya beberapa sistem yang terkait dalam pergerakan bola mata. Otot-otot yang mengatur pergerakan bola mata diinervasi oleh nervus kranialis III,IV, dan VI. Kelainan yang biasa terjadi pada pergerakan bola mata akan menimbulkan gangguan diplopia atau disebut juga penglihatan ganda.
Fungsi oculomotor dapat dibagi menjadi dua kategori yakni fungsi otot ekstraoculer dan intraoculer (mengontrol lensa dan pupil). Yang termasuk dari otot2 ekstraoculer adalah Rectus media, inferior, dan superior, serta otot inferior oblique yang diinnervasi oleh N.III, kemudian ada pula otot superior oblique yang diinervasi oleh N.IV dan otot rectus lateral yang diinnervasi oleh N.VI. Otot-otot diluar bola mata yang turut serta dalam pergerakan bola mata tersebut memiliki fungsi masing-masing yang khas untuk setiap pergerakannya. Sedangkan yang termasuk dalam otot intrinsik bola mata adalah otot yang diinervasi oleh sistem autonom. Yang termasuk didalamnya adalah otot sphincter iris dan otot siliaris yang diinervasi oleh bagian parasimpatis dari N.III.
Nah, dalam bekerjanya otot2 bola mata ini bisa sinergis maupun antagonis. Sinergis artinya otot2 bola mata akan bekerja seiring dan seirama dalam melihat suatu objek, sedangkan antagonis artinya akan saling berlawanan ketika bekerja.
 Untuk gerakan monooculer biasanya kita sebut sebagai gerakan duksi (duction) namanya tergantung dari arahnya, misalnya kalo liat ke bawah namanya jadi infraduksi, dsb. Sedangkan penglihatan binoculer dibagi menjadi dua macam, yakni penglihatan konjugate atau yang biasa disebut sebagai version yang terjadi ketika dua bola mata bergerak ke arah yang sama untuk melihat suatu benda. Misalnya ketika melihat kesamping kanan kedua bola mata akan bergerak ke kanan.
Sedangkan penglihatan binoculer yang kedua disebut dengan penglihatan disjugate atau yang biasa disebut dengan vergens yang berarti ketika melihat suatu benda maka kedua bola mata akan menuju arah yang berlawanan. Misalnya adalah ketika kita melihat benda di arah midsagital yang jauh dari kita, maka mata kanan dan mata kiri akan bergerak ke arah yang berbeda (saling menjauh), sedangkan ketika kita melihat benda yang dekat maka kedua bola mata juga akan saling mendekat (berlawanan).

B.      TUJUAN DAN TIPE GERAKAN BOLA MATA
Tujuan dari adanya pergerakan bola mata adalah untuk memfiksasi suatu objek, mengubah fiksasi dan mempertahankan fiksasi pada objek yang bergerak dan memperthankan fiksasi ketika kepala bergerak. Sedangkan tipe-tipe dari pergerakan bola mata adalah sbb :
  • Fixation à merupakan gerakan bola mata untuk melihat suatu objek tertentu
  • Pursuità gerakan bola mata untuk mengikuti benda yang bergerak
  • Saccadic à gerak cepat bola mata untuk kembali ke posisi normal setelah mengikuti objekyang bergerak
  • Vestibulooculer à gerakan bola mata untuk mempertahankan keseimbangan
  • Optokinetik à gerakan bola mata yang merupakan gabungan dari gerakan vestibulooculer, saccadic dan pursuit dan biasanya nystagmus yang terjadi adalah nystagmus normal.
  • Vergens à gerakan dua bola mata yang berlawanan (tadi udah dijelaskan di atas yaa)

Contoh kasus adalah pada saat kita sedang naik prameks (kereta favoritku ! zzz ga penting), terus kita lihat ada sebuah gubuk  di tepi sawah. Saat itu gerakan bola mata yang terjadi adalah fiksasi. Nah, karena kereta itu berjalan terus maka akan meninggalkan gubuk tadi, sedangkan mata kita tetep pingin ngliat gubuk itu (ini namanya gerakan pursuit). Lama kelamaan karena terlalu jauh maka mata kita udah nggak bisa ngliat gubuk tadi. Akhirnya mata kita kembali ke pandangan depan mata, nah gerakan bola mata untuk mengembalikan pandangan yang semula ke gubuk terus menjadi normal adalah gerakan saccadic.

  1. GANGGUAN PADA PERGERAKAN BOLA MATA
Pada kuliah ini gangguan yang dibahas adalah adanya lesi infranuclear yang terdiri dari paresis dari N. III, IV, dan VI dan nystagmus. Gejala yang mungkin terjadi adalah adanya binoculer diplopia, kompensasi dari posisi kepala untuk mempertahankan pandangan dan adanya pergerakan ilusory dari bola mata.
a.        Paresis pada N.III biasanya tidak ada diplopia karena adanya keterlibatan dari pupil sehingga apabila pupilnya juga rusak maka mata juga udah nggak bisa lihat jelas kan ya? (Entahlah nafsa juga kurang yakin soalnya mendadak ditengah jalan rekamannya nggak kedengeran apa 2 T.T silakan ditambahkan kalo ada yang tahu yaa )
b.       Paresis N.IV biasanya akan disertai dengan diplopia vertical karena N.IV menginervasi otot superior oblique yang akan menggerakkan bola mata ke arah inferior nasal. Nah, karena ada paresis dari N.IV makanya bola mata nggak bisa bergerak ke inferior nasal. Akibatnya mekanisme kompensasi  yang terjadi untuk melihat kebawah adalah adanya tilting dan chin-chest head position. Jadi dagunya nempel kedada biar bisa lihat bawah.
c.        Paresis N.VI biasanya akan disertai dengan diplopia horizontal karena N.VI akan menginervasi otot rectus lateral sehingga apabila terjadi paresis N.VI maka akibatanya pasien kesulitan melihat kearah lateral. Akibatnya mekanisme kompensasi yang muncul adalah adanya head-turning posistion yakni apabila ingin melihat kearah lateral, kepalanya juga harus ikut menengok.

Nystagmus
Nystagmus merupakan  gerakan bola mata yang cepat dan tidak terkontrol. Menurut tipenya, nystagmus dibagi menjadi beberapa macam, yakni sb :
·         Pendular nystagmus : merupakan tipe nystagmus yang arah gerakannya seperti pendulum ( tau pendulum? Itu loh lonceng kalo nggak salah). Nah, berdasarkan arah nya nanti ada nystagmus vertical, horizontal dan oblique.
·         Jerk nystagmus merupakan nystagmus yang terdiri dari fase cepat dan fase lambat. Nama dari nystagmus ini didasarkan pada arah gerakan cepatnya yakni ke atas, kebawah, kekiri, atau kekanan.
Selain kondisi nystagmus patologis, ada juga nystagmus physiologis yakni nystagmus yang terjadi karena adanya gerakan bola mata yang optokinetik (udah dijelaskan di awal yah?) dan adanya stimulasi pada canalis semisirkularis. Sedangkan kondisi nystagmus patologis terjadi ketika ada gangguan vetibular sehingga menyebabkan vestibular nystagmus, baik central maupun perifer. Selain itu nystagmus patologis juga dapat terjadi pada kondisi kelainan congenital dan adanya kebocoran di integrator. Untuk kelainan kebocoran integrator maka nystagmus yang terjadi adalah gaze nystagmus.


Alhamdulillah, selesai juga tugas bikin hsc di blok ini.
Nafsa mohon maaf kalo kurang jelas yah, qodarulloh rekamannya nggak kedengaran di tengah-tengah.
Semangat untuk rekan2 PD 2009 FK UGM, semoga ujian blok kita lancar yaah!
Aamiin.
^^

Imam Al Hasan Al Basri -rahimahullah- berkata, "Seorang mukmin selalu berprasangka baik kepada Allah, sehingga perbuatan-perbuatan merekapun menjadi baik, sementara seorang munafik selalu berprasangka buruk kepada Allah, sehingga perbuatan-perbuatan mereka menjadi buruk". (Abu Nu'aim, Hilyatul Awliya' 2/39)

-nm-

0 komentar:

Posting Komentar

feel free to drop any comments, friends! ^^