bismillahirrahmaanirrahiim
In The Name of Alloh The Most Gracious The Most Merciful
Skills Lab : Pemeriksaan Neurologis
Berorientasi Kasus
Referensi : buku skillslab, workplan
teman-teman
-nafsa-
Kita review singkat
per kasus aja ya. Ini yang didapat pas sesi skillslab di kelompokku. Untuk
masukan dari teman-teman dengan pendapat yang berbeda, silakan disampaikan.
Sambil baca kasus di buku neuro boleh juga. Yuk dimulai..
A. Stenosis Kanalis Spinalis
Diagnosis Banding : Low Back Pain karena Spondylolysthesis, Spondylosis,
Hernia Nucleus Puposus, Spondylolysis.
·
Identitas
Pasien : Mr. X, 30 Tahun, TNI
·
Anamnesis
: RPS
ü Keluhan Utama : Nyeri pada pinggang
dan punggung bagian bawah.
ü Onset : 2pekan
ü Lokasi : pinggang dan punggung bagian
bawah
ü Durasi : konstan, terus menerus
ü Karakteristik : Nyeri menjalar dari
pantat kiri, sampai ujung jari kaki kiri.
ü Yg memperparah : Bersin, berjalan 10
langkah, takut untuk BAB (karena biasanya berdiri setelah jongkok akan terasa
sakit sekali)
ü Yg memperingan : -
RPD :
ü Sudah pernah sakit serupa selama 4
kali
ü Tidak ada riwayat batuk, pilek, dan
trauma
ü Riwayat medikasi diberikan obat
berbentuk kapsul dan tablet selama 5 hari serta suntikan
ü Tidak ada riwayat alergi
RPK :
ü Tidak ada riwayat keluarga menderita
sakit yang sama
·
Pemeriksaan
Fisik:
ü Vital Sign : dbn
ü Patognomonis :
Inspeksi
dan palpasi punggung bawah tidak ada kelainan. Lingkar paha kiri < lingkar
paha kanan ( selisih 3 cm), lingkar betis kiri < lingkar betis kanan (
selisih 2 cm). Dorso fleksi kaki kiri melemah, plantar fleksi kaki kiri normal
ü Tes Lasegue : Positif (kaki kiri
<30 derajat, kaki kanan 45 derajat)
Pemeriksaan
Lasegue adalah pemeriksaan dengan pasien berbaring kemudian kedua tungkai
diluruskan (ekstensi). Satu tungkai kemudian diangkat lurus terhadap lutut,
kemudian di fleksikan terhadap panggul. Pastikan bahwa tungkai yang lain harus
dalam keadaan ekstensi baik pada lutut maupun panggul. Pada keadaan normal, akan dapat dicapai sudut
70 derajat sebelum timbul rasa sakit. Apabila pasien merasa kesakitan sebelum
sudut 70 derajat maka disebut dengan tanda Lasegue positif. Namun pada pasien
yang sudah lanjut usia patokannya menjadi 60 derajat. Tes Lasegue ini dilakukan
untuk meregangkan N. Ischiadicus dan radiks-radiksnya.
ü Tes Valsava : positif
Tes Valsava
dilakukan dengan meminta pasien untuk menutup mulut dan hidung kemudian meniup
sekuatnya.
ü Tes Naffziger : positif
Tes
Naffziger dilakukan dengan menekan kedua vena jugularis, dimana nantinya akan
terjadi peningkatan pada tekanan cairan serebrospinal. Hal ini akan menyebabkan
tekanan pada radiks meningkat sehingga akan timbul nyeri radikuler
ü Tes Patrick : negatif
Tes Patrick
dilakukan dengan cara tungkai pasien dalam posisi fleksi pada sendi lutut
sementara tumit diletakkan pada lutut yang satunya lagi. Kemudian lutut pada
tungkai yang difleksikan tadi ditekan kebawah. Apabila ada kelainan pada sendi
panggul maka penderita akan merasakan nyeri di sendi panggul tadi.
ü Tes Kontra Patrick : negatif
Tes Kontra
Patrick dilakukan dengan memposisikan fleksi pada salah satu sendi lutut dan
sendi panggul, kemudian lutut di dorong ke medial. Apabila sendi pada
sakro-iliaka ada kelainan maka akan terasa sakit.
ü Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·
Pemeriksaan
Penunjang
ü Elektroneurografi
ü Myelografi / Caudografi
·
Terapi
ü Medikamentosa : Beri analgesik untuk
mengurangi rasa nyeri, injeksi steroid epidural untuk mengurangi inflammasi dan
iritasi nervus. Dapat pula diberikan roborantia saraf.
ü Operasi : Laminectomy, apabila sukses
prognosisnya baik. Terapi pasca operasi adalah pengurangan aktivitas
berlebihan, berlatih fisik dengan teratur, jangan mengangkat beban yang terlalu
berat terlebih dahulu.
·
Edukasi
: minta pasien untuk membatasi aktivitasnya terlebih dahulu, seringkali
melakukan aktivitas fisik dan mengikuti fisioterapi.
B.
Idiopathic Epilepsy (Primary
Generalized Epilepsy)
Diagnosis Banding : Absence Seizures (petit-mal), Tonic
Seizures, Clonic Seizures, Myoclonic Seizures, Simpel Partial Seizures, Complex
Partial Seizures, Syncope
·
Identitas
Pasien : Nn. X, 15 Tahun
·
Anamnesis
: RPS
ü Keluhan Utama : Kejang dan tidak
sadarkan diri.
ü Onset : 2 jam yang lalu
ü Lokasi : seluruh tubuh
ü Durasi : konstan, terus menerus
ü Karakteristik : Kejang diikuti dengan
penurunan kesadaran
ü Yg memperparah : aktivitas berlebihan
atau lingkunan yang panas
ü Yg memperingan : -
RPD :
ü Sudah pernah sakit serupa selama 6
kali dalam setahun terakhir dan sejak usia 1 tahun apabila panas
ü Tidak ada riwayat batuk, pilek, dan
demam
ü Riwayat medikasi berobat teratur
sampai usia 5 tahun, tidak pernah kambuh sampai setahun terakhir
ü Tidak ada riwayat alergi atau
obat-obatan terlarang
ü Riwayat persalinan pasien tidak
menangis spontan ketika dilahirkan
RPK :
ü Tidak ada riwayat keluarga menderita
sakit yang sama
·
Pemeriksaan
Fisik:
ü Vital Sign : dbn
ü Patognomonis :
Lakukan
pemeriksaan tonus otot, refleks patologis dan fisiologis, pemeriksaan GCS, dan
kekuatan otot.
ü Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·
Pemeriksaan
Penunjang
ü EEG (Elektroensefalografi) à cari gelombang epileptiform diffuse.
ü Pemeriksaan Lab ( Gula darah,
Elektrolit dan Ureum)
·
Terapi
ü Non Medikamentosa : Sebelum diagnosis
ditegakkan, apabila kasus ini merupakan kondisi epilepsi maka segera berikan
manajemen untuk memastikan patensi jalan nafas. Posisikan pasien untuk mencegah
aspirasi ke saluran nafas ( miringkan pasien agar saliva bisa keluar) dan cegah
jangan sampai lidah tergigit.
ü Medikamentosa : Phenobarbital loading
dose : 180 mg 2.d.d selama 3 hari atau sama dengan maintenance. Untuk
maintenance berikan 90-180 mg/hari dalam single dose.
·
Prognosis
: Tidak semua pasien dengan Idiopathic epilepsy mengalami rekurensi. Biasnaya
hanya sekitar 30-70% dan dapat lebih tinggi pada pasien dengan abnormalitas
EEG.
C.
Meningioma
Diagnosis Banding : Migrain, Trigeminal Neuralgia,
Pseudotumor Cerebri, Cluster Headache, dsb
·
Identitas
Pasien : Mas. X, 20 Tahun, Mahasiswa
·
Anamnesis
: RPS
ü Keluhan Utama : Sakit kepala
ü Onset : 2 minggu yang lalu, 3 hari yang lalu disertai
peningkatan rasa nyeri dan keinginan muntah
ü Lokasi : kepala sebelah kanan
ü Durasi : 1 jam
ü Karakteristik : Nyeri disertai rasa
ingin muntah dan semakin berat
ü Yg memperparah : Banyak bergerak
ü Yg memperingan : Tiduran à untuk menurunak tekanan intracranial
RPD :
ü Sudah pernah sakit serupa sejak SMA
ü Tidak ada riwayat batuk, pilek, dan
demam. Serta tidak ada riwayat hipertensi dan trauma kepala
ü Riwayat medikasi sewaktu SMA
diberikan obat tablet dan kapsul kemudian sembuh setelah selang seminggu
ü Ada penurunan berat badan drastis,
penurunan nafsu makan dan prestasi.
ü Tidak ada keluhan buang air kecil dan
buang air besar.
RPK :
ü Tidak ada riwayat keluarga menderita
sakit yang sama
·
Pemeriksaan
Fisik:
ü Vital Sign : dbn
ü Patognomonis :
Lakukan
pemeriksaan tonus otot, refleks patologis dan fisiologis, pemeriksaan GCS, dan
kekuatan otot.
Pemeriksaan
Nervus Cranialis untuk melokalisasi tumor intracranial atau massa lain di otak.
Pemeriksaan
System Motorik dan Sensoris
ü Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·
Pemeriksaan
Penunjang
ü CT-Scan à untuk tahu ada massa intracranial
atau tidak
·
Terapi
ü Medikamentosa : Obat-obatan anti
nyeri / analgesik untuk mengurangi keluhan nyeri pasien
ü Operasi : Total resection dari tumor
dengan craniotomy
·
Prognosis
: Apabila dapat direseksi dengan komplit
biasanya akan bertahan hidup, namun ada kemungkinan untuk rekurensinya.
·
Terapi
pasca operasi : Diberikan dexamethasone untuk menurunkan permeabilitas
vaskuler, efek sitotoksi dan menginhibisi pembentukan tumor dan menurunkan
produksi CSF. Dapat pula dilakukan radiotherapy apabila tumor tidak dapat di
reseksi dengan komplit.
·
Edukasi
: Rehabilitasi pasien, dan adanya penanganan dari kecacatan yang dapat terjadi
pasca operasi.
D.
STROKE ISKEMIK
Diagnosis Banding : Stroke Hemorraghik, Massa Intracranial,
dsb
·
Identitas
Pasien : Tn. X, 65 Tahun
·
Anamnesis
: RPS
ü Keluhan Utama :Lemah separuh anggota
badan bagian kanan.
ü Onset : kalo stroke infarction itu biasanya
evolusioner jadi udah dirasakan pelan-pelan
ü Lokasi : anggota tubuh bagian kanan
ü Durasi : konstan, bertambah parah
ü Karakteristik : Lemah anggota tubuh
yang semakin memberat, disertai lethargi
ü Yg memperparah : -
ü Yg memperingan : -
RPD :
ü Baru pertama kali
ü Tidak ada riwayat batuk, pilek,
trauma dan demam
ü Ada riwayat hipertensi lebih dari 4
tahun, perokok berat lebih dari 1 bungkus perhari, penderita Diabetes Mellitus
lebih dari 5 tahun dan tidak kontrol teratur
ü Riwayat Medikasi diberikan obat 3
macam tablet untuk 5 hari
ü Tidak ada riwayat alergi atau
obat-obatan terlarang
RPK :
ü Tidak ada keterangan (Tapi ada
kemungkinan orang tua menderita hipertensi atau DM juga biasanya)
·
Pemeriksaan
Fisik:
ü Vital Sign : Tekanan Darah : 200/110 mmHg lainnya dalam
batas normal
ü Patognomonis :
Kesadaran
Somnolen, Pemeriksaan pupil isokor ( ), refleks cahay dan kornea positif, tes refleks patologis (positif) dan fisiologis, pemeriksaan sensoris (hemihipesthesia) dan
pemeriksaan motoris, pemeriksaan GCS, dan kekuatan otot.
ü Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·
Pemeriksaan
Penunjang
ü EKG à synus rhytm dengan gambaran Left
Ventricula Hypertrophy (LVH)
ü Pemeriksaan Lab : Gula Darah Sewaktu
( 230 mg.dl) Total Cholesterol 300 mg/dl, LDL 160 mg, HDL 60 mg, dan Trigliserida
250 mg.
·
Terapi
:
ü Pengobatan Umum
1.
Breathing
à jaga
jalan nafas tetap bebas dan fungsi paru-paru cukup baik
2.
Brain
à
berikan manitol, atau apabila ada kejang dapat diberikan dyphenyilhydantoin
atau Carbamazepine
3.
Blood
à jaga
tekanan darah tetap normal (namun jangan pada fase akut karena akan mengurangi
tekanan perfusi ke otak sehingga menambah iskemik lagi). Kadar Hb dan Glukosa
dipertahankan tetap dalam batas normal.
4.
Bowel
à
defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Sadari apabila ada kelainan sistem
pencernaan, misalnya Obstipasi dsb
5.
Bladder
à
Pehatikan jangan sampai terjadi retentio urine. Apabila terjadi inkontinesia
maka dapat dilakukan pemasangan kateter.
ü Pengobatan Khusus
1.
Terapi
dulu faktor risiko à kontrol hipertensi, diabetes mellitus, dsb
2.
Berikan
antiplatelet (EX : Aspirin) atau antikoagulan ( ex : heparin), dapat pula
diberikan Tissue Plasminogen Activator
·
Prognosis
: Tergantung pada keparahan strokenya dan sejauh apa bagian otak yang terkena.
Pasien bisa sembuh kembali dengan minimal sisa stroke, namun dapat pula dengan
masalah permanen misalnya aphasia, dsb. Pasien dengan kelemahan anggota gerak
bagian bawah lebih ringan akan memiliki prognosis yang lebih baik untuk sembuh.
·
Edukasi
/ Prevensi Sekunder :
1. Kontrol tekanan darah
2. Hentikan rokok
3. Kontrol gula darah dan kolesterol,
dll
E.
MENIERE DISEASE
Diagnosis Banding : BPPV, Vertigo Central, Labyrinthities
·
Identitas
Pasien : Mas. X, 18 Tahun, Pelajar
·
Anamnesis
: RPS
ü Keluhan Utama : Sempoyongan
ü Onset : biasanya < 24 jam, mendadak
ü Lokasi : di kepala terasa berputar
ü Durasi : berjam-jam
ü Karakteristik : pusing seperti
berputardisertai gangguan tidur, telinga berdenging, nyeri perut dan mual
muntah
ü Yg memperparah : -
ü Yg memperingan : -
RPD :
ü Sudah pernah sakit serupa sebanyak
lebih dari 4 kali
ü Riwayat medikasi pernah diberikan
obat tablet dan kapsul kemudian sembuh setelah selang seminggu
ü Tidak ada riwayat trauma dan
rudapaksa serta tidak ada penurunan berat badan.
RPK :
ü Tidak ada riwayat keluarga menderita
sakit yang sama
·
Pemeriksaan
Fisik:
ü Vital Sign : dbn
ü Patognomonis :
Lakukan
pemeriksaan telinga secara lengkap, tes pendengaran (biasanya ada tinnitus pada
high pitch > 4000 Hz dan NSHL), dan lakukan manuver Dix-Hallpike (untuk
eksklusi BPPV). Pemeriksaan kepala akan dan nervus kranialis akan menunjukkan adanya
nystagmus horizontal.
ü Pemeriksaan lain, dalam batas normal
·
Pemeriksaan
Penunjang
ü BERA (Brain Evoked Response
Audiometry)
·
Terapi
ü Beri obat anti histamin ( ex :
metizine ) atau anti kolinergik ( scopolamine ), dapat pula diberikan diuretik
untuk mencegah hydrops cairan endolimfe, serta diberikan sedatif untuk
menurunkan rasa cemas pasien.
·
Prognosis
: Kemungkinan rekurensi ada
·
Edukasi
: Sampaikan pada pasien secara lengkap dan jelas. Nasihati pasien untuk makan
diet rendah garam, dan menjaga kebersihan telinga.
Alhamdulillah..
Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada yang salah yah.
-nm-